Rabu 24 Sep 2025 07:02 WIB

15 Drone Serang Armada Global Sumud, Ada Ledakan

Drone-drone mulai mengitari armada di perairan Yunani.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fitriyan Zamzami
Bendera Palestina dipasang di tiang kapal saat akan melakukan pelayaran bersama Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bendera Palestina dipasang di tiang kapal saat akan melakukan pelayaran bersama Global Sumud Flotilla menuju Gaza di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA — Para aktivis Global Sumud Flotilla mulai melaporkan adanya serangan-serangan menyasar kapal-kapal kemanusian yang berlayar untuk menembus blokade Gaza. Salah-satu aktivis dalam pelayaran tersebut Jasmine Acar melalui saluran komunikasi para partisipan Global Sumud Flotilla mengabarkan, Rabu (24/9/2025) dini hari ada sebanyak 15 drone dengan ukuran besar mengitari armada-armada kemanusian yang saat ini memasuki perairan Yunani.

Dari situs pemantauan pelayaran disebutkan drone-drone tersebut menjatuhkan benda-benda berbau bahan peledak ke Kapal Ahwayla dan Kapal Yulara. "Dari Kapal Alma melihat 15 drone berukuran luar biasa besar melayang dekat di atas mereka,” begitu kata Jasmine melalui Signal, Rabu (24/9/2025).

“Kami mendapatkan informasi, Kapal Ahwayla dijatuhi sesuatu yang berbau mesiu ke kapal mereka,” begitu kata Jasmine. Dari situs pemantau pelayaran Global Sumud Flotilla Magic Mapim disampaikan informasi, bahan berbau bahan peledak serupa dijatuhkan juga oleh drone-drone tersebut ke Kapal Yulara. “Ledakan terdengar keras di sekitar armada,” begitu berdasarkan informasi tersebut. 

Dan dikatakan juga hingga saat ini, komunikasi terputus terhadap dua kapal tersebut. Jasmine melalui komunikasi partisipan Global Sumud Flotilla juga mengabarkan ke semua kapal-kapal yang masih menerima informasi untuk mulai menaikkan status kewaspadaan yang tinggi atas situasi saat ini.

Ia meminta kepada para aktivis, dan relawan peserta pelayaran kemanusian itu, untuk memulai mengenakan jaket pelampung untuk mengantisipai ledakan yang disengaja. “Kami minta semua tolong untuk bunyikan alarm di kapal-kapal kalian. Pakai jaket pelampung dan segera mengambil posisi (untuk keselamatan). Karena kami mendengar ada ledakan keras,” ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Thiago Ávila (thiagoavilabrasil)

Hingga Rabu (24/9/2025) tercatat ada 51 kapal armada kemanusian Global Sumud Flotilla yang melakukan pelayaran menembus blokade Gaza melalui Laut Mediterania. Kapal-kapal kemanusian tersebut sebagian di antaranya sudah berlayar sejak 14 September lalu dari pelabuhan-pelabuhan di Tunisia. Sebagian kapal-kapal lainnya menunggu di perairan Italia, dan Yunani. Dan saat ini dari 51 armada kemanusian itu, 38 kapal di antaranya sudah berada di perairan internasional di dekat Yunani untuk melanjutkan pelayaran ke Gaza. 

Armada Global Sumud Flotilla itu membawa lebih dari 300 aktivis, dan relawan kemanusian dari 45 negara. Mereka membawa misi untuk membuka koridor bantuan ke Gaza yang hingga kini memasuki bulan ke-25 dalam pengepungan dan genosida oleh tentara Zionis Israel. Dari banyak aktivis dan relawan itu, tiga diantaranya berasal dari delegasi Indonesia. Di antaranya adalah Wanda Hamidah dan Muhammad Faturrahman yang hingga Rabu (24/9/2025) dini hari masih berada di perairan Italia. Dan aktivis Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Muhammad Husein.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement