Rabu 17 Sep 2025 10:43 WIB

Surat Menerima MBG dengan Risiko Keracunan di MTsN 2 Brebes Diusulkan SPPG, Alasannya agar Aman

MTs Negeri 2 Brebes belum pernah mengadakan program MBG sebelumnya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Sebuah surat pernyataan untuk orang tua murid dari siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah (Jateng), viral di media sosial. Dalam surat tersebut, orang tua murid diminta menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan segala risiko yang berpotensi terjadi, termasuk kontaminasi makanan dan keracunan.
Foto: Dok Istimewa
Sebuah surat pernyataan untuk orang tua murid dari siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah (Jateng), viral di media sosial. Dalam surat tersebut, orang tua murid diminta menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan segala risiko yang berpotensi terjadi, termasuk kontaminasi makanan dan keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Brebes, Mad Soleh, buka suara atas polemik surat pernyataan untuk orang tua murid MTs Negeri 2 Brebes yang diminta menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan segala potensi risiko, termasuk kontaminasi makanan dan keracunan. Dia mengatakan, surat tersebut diterbitkan atas usulan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan alasan agar pelaksanaan MBG berjalan aman.

Soleh menjelaskan, MTs Negeri 2 Brebes belum pernah mengadakan program MBG sebelumnya. Pada Kamis (11/9/2025) pekan lalu, perwakilan MTs Negeri 2 Brebes mengadakan pertemuan dengan SPPG untuk membahas kerja sama penyediaan MBG. Saleh mengaku tak ingat nama SPPG tersebut.

Baca Juga

"Dalam pertemuan, dari pihak SPPG itu menyodori contoh surat pernyataan yang isinya sama dengan yang disampaikan oleh MTs Negeri 2 Brebes. Jadi itu dikasih contoh supaya MTsN 2 Brebes mengedarkan surat seperti itu," kata Saleh ketika dihubungi, Rabu (17/9/2025).

Keesokan harinya, MTs Negeri 2 Brebes mengedarkan surat pernyataan kepada para siswa untuk disampaikan ke orang tua mereka. Menurut Saleh, saat itu, para orang tua murid tidak menyampaikan protes apapun terkait adanya surat pernyataan yang akhirnya viral di media sosial. "Karena sebenarnya tujuan awal itu adalah untuk mendeteksi atau mendata siswa-siswa yang alergi terhadap makanan tertentu," ujar Saleh.

Setelah surat pernyataan diedarkan, terdapat wali murid yang mengirimkan surat tersebut kepada Saleh. "Saya tidak tahu awalnya karena dari pihak MTs tidak ada konfirmasi dan konsultasi dengan saya. Begitu saya baca surat itu, saat itu juga saya instruksikan kepada kepala MTs untuk menarik atau mencabut surat edaran itu," ucapnya.

Sebelum memerintahkan pencabutan surat edaran di MTs Negeri 2 Brebes, Saleh mengaku sempat bertanya kepada beberapa pihak apakah pernah ada kasus serupa dalam pelaksanaan MBG di wilayahnya. "Ternyata beberapa pihak kan tidak ada surat seperti itu. Maka saya sampaikan, jika tidak ada dasar hukumnya, maka cabut saja suratnya," kata Saleh.

Dia mengaku sempat mengklarifikasi kepada SPPG terkait mengapa mengusulkan agar sekolah menerbitkan surat pernyataan untuk orang tua murid perihal potensi risiko MBG. "Ya alasannya katanya biar aman saja," ujarnya.

Meski ada polemik demikian, MTs Negeri 2 Brebes tetap mendata anak-anak yang alergi terhadap makanan tertentu. Saleh mengungkapkan, setelah itu sempat ada pertemuan antara pihak MTs Negeri 2 Brebes, SPPG, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Brebes. "Disepakati bahwa jika terjadi sesuatu dengan kondisi anak keracunan dan sebagainya, itu adalah tanggung jawab dari pihak MBG. Jadi sekarang kita menganggap masalahnya selesai," ucapnya.

Saleh mengatakan, pelaksanaan MBG di MTs Negeri 2 Brebes tetap bekerja sama dengan SPPG yang mengusulkan penerbitan surat pernyataan untuk orang tua murid. "Tapi apa yang ada di surat edaran itu sudah ditarik semuanya. Jadi pokoknya bagaimanapun juga pihak penyedia bertanggung jawab ketika ada sesuatu yang terjadi kepada anak-anak kita," ujar Saleh.

Sebuah surat pernyataan untuk orang tua murid dari siswa MTs Negeri 2 Brebes viral di media sosial. Dalam surat tersebut, orang tua murid diminta menerima program MBG dengan segala risiko yang berpotensi terjadi, termasuk kontaminasi makanan dan keracunan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement