REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Brasil Carlo Ancelotti menegaskan kondisi fisik Neymar akan menjadi faktor penentu apakah sang penyerang bisa masuk skuad untuk Piala Dunia tahun depan. Pernyataan ini muncul setelah Neymar tidak masuk daftar pemain Brasil untuk kualifikasi melawan Chile dan Bolivia.

Ancelotti sebelumnya menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena Neymar mengalami cedera ringan pada otot kaki. Namun, sang pemain kemudian menyebut alasan sebenarnya adalah faktor teknis. Sejak mengalami cedera ligamen lutut serius pada Oktober 2023, mantan bintang Barcelona dan Paris Saint-Germain itu memang belum kembali mengenakan seragam kuning Brasil.

Menurut Ancelotti, kualitas Neymar tidak diragukan lagi. Namun, dalam sepak bola modern, bakat saja tidak cukup tanpa kondisi fisik prima. Ia menekankan bahwa jika Neymar bisa mencapai level terbaiknya secara fisik, maka jalan menuju skuad Piala Dunia akan terbuka.

“Semua orang tentu ingin melihat Neymar di tim nasional dalam kondisi bugar,” ujar Ancelotti, sembari menambahkan bahwa ia telah berbicara langsung dengan sang pemain mengenai rencana persiapan.

Neymar kini kembali memperkuat klub masa kecilnya, Santos, setelah sempat berkarier di Al-Hilal. Meski sempat memperlihatkan kilasan permainan terbaiknya, performa Neymar masih inkonsisten. Salah satu momen paling sulit terjadi bulan lalu ketika ia keluar lapangan dengan air mata setelah Santos kalah telak 0-6 dari Vasco da Gama.

Ancelotti juga menjelaskan bahwa dirinya membayangkan Neymar lebih cocok bermain di posisi sentral, baik sebagai gelandang serang maupun penyerang tengah. Ia menilai Neymar tak lagi ideal dimainkan di sayap karena tuntutan fisik yang lebih tinggi di posisi tersebut.

“Dia bisa bermain sebagai gelandang serang tanpa masalah,” kata Ancelotti.

Brasil sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Tim berjuluk Selecao itu dijadwalkan menjalani laga uji coba berikutnya melawan Korea Selatan di Seoul pada 10 Oktober.

Ikuti Whatsapp Channel Republika