Rabu 10 Sep 2025 06:12 WIB

Djed Spence, Muslim Pertama yang Resmi Membela Timnas Senior Inggris

Djed Spence menggantikan Reece James pada menit ke-69 saat Inggris melawan Serbia.

Pemain Inggris Djed Spence (kiri) berebut bola dengan pemain Serbia Filip Kostic dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup K antara Serbia dan Inggris di Stadion Rajko Mitic, Beograd, Serbia, Rabu (10/9/2025) dini hari WIB.
Foto: AP Photo/Marko Drobnjakovic
Pemain Inggris Djed Spence (kiri) berebut bola dengan pemain Serbia Filip Kostic dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup K antara Serbia dan Inggris di Stadion Rajko Mitic, Beograd, Serbia, Rabu (10/9/2025) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat peluit panjang berbunyi di Stadion Rajko Mitic, Belgrade, Rabu (10/9/2025) dini hari WIB, sebuah catatan baru tercetak dalam sejarah sepak bola Inggris. Bukan hanya kemenangan besar 5-0 atas Serbia di kualifikasi Piala Dunia 2026 yang jadi sorotan, tetapi juga momen ketika Djed Spence masuk menggantikan Reece James pada menit ke-69.

Bek Tottenham Hotspur berusia 25 tahun itu resmi menorehkan namanya sebagai Muslim pertama yang mengenakan jersey senior timnas Inggris. Sebuah momen yang bukan sekadar debut, melainkan simbol representasi bagi jutaan Muslim, khususnya di Inggris.

Baca Juga

“Ini adalah momen perayaan bagi Muslim Inggris,” ujar Ebadur Rahman, pendiri Nujum Sports, organisasi yang mendampingi lebih dari 400 atlet Muslim. “Djed membawa tanggung jawab besar di pundaknya. Ia bukan hanya bermain untuk Inggris, tapi juga untuk Muslim di seluruh dunia. Kini ia menjadi role model yang memecah tembok pembatas.”

Nujum Sports memperkirakan terdapat sekitar 250 pemain Muslim di empat liga profesional Inggris. Sebelumnya, ada beberapa pemain Muslim kelahiran Inggris yang mampu menembus timnas muda Inggris pada masa lalu, tetapi belum berhasil mengenakan seragam timnas senior.

Di antara yang paling menonjol adalah mantan bek Fulham, QPR, dan Bradford City, Zesh Rehman. Ia mewakili Inggris hingga level U-20 sebelum bermain untuk Pakistan. Sementara gelandang Leicester City, Hamza Choudhury, tampil tujuh kali untuk timnas U-21 sebelum memilih mewakili Bangladesh pada awal tahun ini.

Perjalanan panjang menuju panggung ini memang tak mudah. Spence, lahir di London, memulai karier profesional di Middlesbrough. Pada 2022, ia merapat ke Tottenham. Meski awalnya sulit menembus skuad utama hingga sempat dipinjamkan, Spence akhirnya menemukan peran penting. Musim lalu, ia ikut membawa Spurs menjuarai final Liga Europa—pencapaian yang mengangkat reputasinya.

Namun, arti kehadiran Spence di timnas Inggris jauh melampaui statistik atau catatan klub. Bagi banyak pihak, debut ini menyingkap fakta bahwa pemain Muslim masih sangat jarang mendapat kesempatan. Padahal, menurut data resmi, sekitar 6 persen penduduk Inggris adalah Muslim.

“Kenyataannya, kita memang belum melihat cukup banyak pemain Muslim yang tembus ke level tertinggi,” kata Yunus Lunat, pelatih akar rumput sekaligus mantan ketua dewan penasihat kesetaraan ras FA, kepada BBC. “Tak ideal jika butuh waktu hingga 2025 bagi seorang Muslim pertama kali bermain untuk Inggris.”

Kini, sosok Spence menjadi jawaban atas kerinduan itu. Ia bukan hanya bek kanan yang bisa diandalkan, tapi juga representasi penting bagi generasi Muslim muda yang bermimpi menembus stadion-stadion elite mengenakan seragam the Three Lions.

Tatap Piala Dunia 2026

Tambahan tiga poin membuat Inggris mengoleksi 15 poin sempurna dari lima pertandingan. Pasukan Thomas Tuchel kini unggul tujuh angka atas Albania di posisi kedua. Adapun Serbia, yang baru menelan kekalahan pertama di grup ini, tertahan di peringkat ketiga dengan tujuh poin dan satu laga lebih sedikit.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by England football team (@england)

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement