Kamis 28 Aug 2025 02:45 WIB

Puan Maharani: Transformasi Digital Penting untuk Pendidikan Merata

Puan Maharani dukung transformasi digital di pendidikan untuk pemerataan dan adaptasi teknologi. Kesejahteraan guru juga harus diperhatikan.

Rep: antara/ Red: antara
Ketua DPR: Digitalisasi demi sistem pendidikan nasional merata-adaptif.
Foto: antara
Ketua DPR: Digitalisasi demi sistem pendidikan nasional merata-adaptif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendukung langkah pemerintah dalam mendorong transformasi digital di sektor pendidikan. Menurutnya, upaya ini penting untuk memperkuat sistem pendidikan nasional agar lebih merata dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Puan menyoroti pentingnya distribusi perangkat teknologi, seperti Interactive Flat Panel (IFP) dan smart TV, ke sekolah-sekolah sebagai cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai daerah. "Program ini membuka ruang belajar yang lebih interaktif bagi siswa," ujar Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Namun, Puan menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital sangat bergantung pada kesiapan para guru. Ia menegaskan bahwa kesejahteraan guru harus menjadi prioritas dalam proses ini. "Transformasi digital bisa berhasil jika dibarengi dengan transformasi kesejahteraan guru," tambahnya.

Menurut Puan, banyak guru masih menghadapi tantangan berupa ketimpangan penghasilan, beban kerja yang tinggi, dan keterbatasan akses pelatihan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan menyeluruh untuk memperhatikan kesejahteraan guru di semua jenjang dan wilayah.

Puan juga mendorong pelaksanaan transformasi digital mencakup pelatihan intensif dan berkelanjutan bagi guru, serta skema insentif dan tunjangan khusus. "Pendidikan digital bukan sekadar soal perangkat, tetapi juga kesiapan para pendidik," katanya.

Transformasi Digital di Sekolah

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, pemerintah mulai menyalurkan program digitalisasi pembelajaran ke seluruh sekolah di Indonesia, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025. Program ini dirancang untuk menghadirkan keadilan dan pemerataan akses pendidikan berbasis teknologi.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa digitalisasi sekolah merupakan ikhtiar strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia menargetkan dalam setahun ke depan, seluruh sekolah di Indonesia memiliki IFP atau layar digital untuk pembelajaran. Dengan demikian, anak-anak di berbagai daerah dapat mengakses materi berkualitas yang sama.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Ditjen PAUD Dikdasmen memastikan penyaluran program dilakukan secara bertahap, dengan pengiriman tahap pertama sedang berlangsung untuk 288.865 sekolah sasaran hingga Agustus 2025. Selain IFP, sekolah juga akan menerima perangkat pendukung seperti laptop dan paket konten edukasi digital.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement