Selasa 26 Aug 2025 14:56 WIB

China-Rusia-India Pamer Kekuatan di KTT SCO, Tantang AS?

Sejumlah negara yang bersitegang dengan AS akan berkumpul di China pekan depan.

Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, 2024. Keduanya akan bertemu di China pekan depan.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, 2024. Keduanya akan bertemu di China pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Presiden China Xi Jinping akan mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin dunia di forum keamanan regional pekan depan. Tujuannya ditengarai untuk menunjukkan solidaritas negara-negara Selatan di era Donald Trump.

Selain Presiden Rusia Vladimir Putin, para pemimpin dari Asia Tengah, Timur Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara telah diundang ke pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Acara itu akan diadakan di kota pelabuhan utara Tianjin dari tanggal 31 Agustus hingga 1 September.

Baca Juga

KTT ini akan diwarnai kunjungan pertama Perdana Menteri India Narendra Modi ke China dalam lebih dari tujuh tahun ketika kedua tetangga berupaya meredakan ketegangan yang bergolak akibat bentrokan perbatasan yang mematikan pada 2020.

Modi terakhir kali berbagi panggung yang sama dengan Xi dan Putin pada KTT BRICS tahun lalu di Kazan, Rusia, bahkan ketika para pemimpin Barat mengabaikan pemimpin Rusia tersebut di tengah perang di Ukraina. Pejabat kedutaan Rusia di New Delhi pekan lalu mengatakan Moskow berharap pembicaraan trilateral dengan China dan India akan segera dilakukan.

Pertemuan di Tianjin dilakukan di tengah renggangnya hubungan India dengan Amerika Serikat sehubungan penerapan tarif oleh Donald Trump. Sementara Rusia saat ini tengah mendapat tekanan dari AS dan Eropa untuk menyudahi serangan ke Ukraina. Sementara Iran, anggota SCO lainnya, baru saja dibombardir Israel dengan bantuan AS.

photo
Presiden Cina Xi Jinping, kiri, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri sesi pada KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis, 24 Oktober 2024. - ( Alexander Nemenov/Pool Photo via AP)

“Xi ingin menggunakan KTT ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan seperti apa tatanan internasional pasca-dipimpin Amerika dan bahwa semua upaya Gedung Putih sejak Januari untuk melawan China, Iran, Rusia, dan sekarang India tidak membuahkan hasil yang diharapkan,” kata Eric Olander, pemimpin redaksi lembaga penelitian The China-Global South Project,dilansir Reuters.

“Lihat saja seberapa besar BRICS telah mengguncang (Presiden AS) Donald Trump, dan hal itulah yang memang dirancang untuk dilakukan oleh kelompok-kelompok ini.”

KTT tahun ini akan menjadi yang terbesar sejak SCO didirikan pada 2001, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri China pekan lalu. Ia menyebut blok tersebut sebagai “kekuatan penting dalam membangun hubungan internasional jenis baru”.

10 organisasi internasional dijadwalkan ikut serta dalam pertemuan besar tersebut. Presiden Prabowo Subianto disebut nakal hadir dalam KTT tersebut meski belum ada konfirmasi resmi dari Istana Kepresidenan.

photo
Presiden Rusia Vladimir Putin, kiri, memberi isyarat saat berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, 16 September 2022. - (Kremlin Pool Photo via AP)

Blok yang berfokus pada keamanan, yang awalnya terdiri dari enam negara Eurasia, telah berkembang menjadi 10 anggota tetap dan 16 negara dialog dan pengamat dalam beberapa tahun terakhir. Kewenangannya juga diperluas dari keamanan dan kontra-terorisme hingga kerja sama ekonomi dan militer.

SCO saat ini merupakan salah satu organisasi negara-negara sewilayah terbesar di dunia. Wilayahnya mencakupi 60 persen Eurasia yang ditinggali populasi tiga miliar lebih. Negara-negara SCO juga meliputi seperempat ekonomi global.

Organisasi itu awalnya diprakarsai oleh China dan Rusia serta beberapa negara bekas pecahan Uni Soviet. Diantaranya Kazakhstan, Republik Kirgistan, dan Tajikistan. Pada 2001, setelah Uzbekistan bergabung, organisasi tersebut resmi dinamai Shanghai Cooperation Organisation (SCO).

Pada 2017, India dan Pakistan menjadi anggota penuh, kemudian disusul Iran pada 2023. Sejak 2008, sejumlah negara dirangkul sebagai mitra dialog. Diantaranya Azerbaijan, Armenia, Kamboja, Sri Lanka, Nepal, Mesir, Arab Saudi, Qatar, Maladewa, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Myanmar. Sedangkan tiga negara, Belarus, Mongolia, dan Afghanistan tengah mengajukan keanggotaan penuh.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement