Selasa 26 Aug 2025 02:45 WIB

122 Kejadian Kebakaran di Kupang 2025, Kerugian Capai Rp4 Miliar

Sebanyak 122 kebakaran terjadi di Kupang pada 2025 dengan kerugian Rp4 miliar, didominasi kebakaran rumput akibat musim kemarau.

Rep: antara/ Red: antara
122 kejadian kebakaran terjadi di Kota Kupang pada 2025.
Foto: antara
122 kejadian kebakaran terjadi di Kota Kupang pada 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG, – Pemerintah Kota Kupang mencatat sebanyak 122 kejadian kebakaran terjadi pada 2025 di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut dengan nilai kerugian sekitar Rp4 miliar lebih. Fritz Kodji, Kepala Bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kupang, mengungkapkan bahwa kebakaran ini didominasi oleh kejadian di lahan kering atau rumput.

Selain kebakaran rumput, insiden juga terjadi di gedung seperti rumah, ruko, kantor, dan beberapa tempat lainnya. Hingga Agustus 2025, tidak ada korban jiwa dilaporkan dari semua kasus kebakaran yang terjadi. Bulan Juli mencatat jumlah kasus terbanyak dengan 47 kejadian.

Kebakaran lahan kering terutama dipicu oleh kondisi musim kemarau, suhu panas, dan angin kencang yang melanda Kota Kupang belakangan ini. Selain itu, kelalaian manusia seperti membuang puntung rokok sembarangan atau membakar lahan tanpa pengawasan turut berkontribusi.

Fritz juga mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati, terutama saat meninggalkan rumah. Ia menekankan pentingnya memastikan kompor telah dimatikan untuk mencegah kebakaran yang tidak disengaja. Selain itu, ia juga mengimbau agar warga memeriksa sistem instalasi listrik rumah yang sudah berusia lebih dari lima tahun untuk menghindari kebakaran akibat kabel rusak, digigit tikus, atau kerusakan lainnya.

Damkar Kupang saat ini didukung oleh armada dan empat mobil tangki untuk memaksimalkan penanganan kebakaran. Warga dapat menghubungi layanan darurat melalui nomor telepon (0380) 113 dan (0380) 821467 selama 24 jam. Selain itu, upaya pencegahan juga dilakukan melalui sosialisasi ke tingkat kelurahan dan kunjungan edukatif bagi siswa sekolah.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement