Rabu 20 Aug 2025 14:10 WIB

Bayi 3 Tahun Meninggal Penuh Cacing Gelang Ternyata Ibu ODGJ, Ayah TBC, Dedi Sentil Pemkab Sukabumi

Dedi Mulyadi bertanya-tanya mengapa kasus ini bisa lolos.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfan menjelaskan kronologi bayi yang dirawat mengeluarkan cacing di bagian tubuhnya, Rabu (20/8/2025).
Foto: RSUD Syamsudin Sukabumi.
Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfan menjelaskan kronologi bayi yang dirawat mengeluarkan cacing di bagian tubuhnya, Rabu (20/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Raya (3 tahun) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Kabupaten Sukabumi dengan kondisi tubuh penuh cacing gelang. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan sedangkan bapaknya mengalami sakit TBC.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan orangtua Raya telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pihaknya tengah memberikan penanganan serta mendalami penyebab kematian Raya dan penyakit yang dialami orangtuanya.

Baca Juga

"Hari ini orang tuanya sudah di rumah sakit Welas Asih lagi saya tanganin karena kan mengalami gangguan kejiwaan dan TBC kita sedang tangani dan kita juga ingin melakukan analisis apa sih yang terjadi," ucap Dedi yang juga kerrap disapa KDM itu, Rabu (20/8/2025).

Dedi merasa geram karena terdapat kasus tersebut lepas dari pantauan pemerintah setempat dan tidak terperhatikan. Ia mengaku selama ini banyak masyarakat yang mengadu ke rumahnya terkait kesehatan dan masalah lainnya.

"Kenapa sampai lolos, tidak terperhatikan oleh lingkungan desa setempat, bidan setempat, puskesmas setempat dinas kesehatan, bupati nah ini kan pembelajaran penting," kata dia.

Ia mengaku sering menerima tamu warga di rumahnya karena tidak memiliki akses ataupun mengalami gangguan kejiwaan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin Sukabumi mengungkapkan kronologi seorang bayi bernama Raya meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing, Rabu (13/8/2025). Ia sempat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang ICU.

"Raya diantar ke IGD kami di RSUD sekitar tanggal 13 Juli jam 20.00 WIB, kondisinya sudah tidak sadar dan ketika dikonfirmasi kapan tidak sadarnya sudah 1 hari yang lalu, berarti tanggal 12 nya, datang ke kami kondisinya sudah berat," ucap Humas RSUD Syamsuddin, dr Irfan, Rabu (20/8/2025).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement