Rabu 11 Jun 2025 20:50 WIB

Program Desa Emas Hadir di Magelang Ciptakan Lapangan Kerja

Sandiaga ingin memastikan, pelaku UMKM di desa memiliki wawasan dan keterampilan.

Program Desa Emas di Kopi Arabika Kaliangkrik, Dusun Pengkol, Desa Ngawonggo, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Foto: Republika.co.id
Program Desa Emas di Kopi Arabika Kaliangkrik, Dusun Pengkol, Desa Ngawonggo, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Desa Ekonomi Maju dan Sejahtera (Desa Emas) terus meluas. Kali ini, Yayasan Indonesia Setara (YIS) bersama Gemawira melakukan kick off Program Desa Emas di Kopi Arabika Kaliangkrik, Dusun Pengkol, Desa Ngawonggo, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan, kick off kegiatan itu merupakan langkah penting dalam membentuk mindset kelompok usaha agar mampu membangun usaha yang berkelanjutan. "Kami ingin memastikan pelaku UMKM di desa memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai untuk mengembangkan usaha mereka secara mandiri," ujarnya di Jakarta pada Rabu (11/6/2025).

Program Desa Emas bertujuan memberikan dampak positif terhadap perekonomian desa dengan memberdayakan pelaku UMKM melalui pengembangan produk unggulan yang berbasis potensi lokal. Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, kata Sandi, program tersebut dapat menjadi langkah signifikan menuju kemandirian ekonomi desa.

Adapun tujuan khusus program itu, di antaranya meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui pengembangan produk unggulan, memberdayakan pelaku UMKM dengan pelatihan dan akses pasar, serta mendorong inovasi dalam menciptakan produk baru yang berkelanjutan. "Program ini menghadirkan kemandirian ekonomi desa, membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat," kata Sandi.

Sebelumnya, Program Desa Emas telah sukses dijalankan di Kabupaten Karawang, bahkan salah satu desa binaannya berhasil dipresentasikan dalam Youth Summit di Hong Kong. "Kami mengajak seluruh peserta di Magelang untuk mengikuti program ini hingga tuntas, karena di akhir program akan ada bantuan dan fasilitas untuk tiga kelompok usaha terpilih sebagai dukungan pengembangan usaha mereka," ucap Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Inotek Foundation, Dewi Suryani, memberikan penjelasan pentingnya program ini bagi Kabupaten Magelang. Dia menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain tingginya angka kemiskinan yang mencapai 10,83 persen pada 2024, belum optimalnya pemanfaatan potensi ekonomi lokal, serta kebutuhan pengembangan desa mandiri.

"Program ini akan berlangsung selama empat bulan dengan serangkaian kegiatan pelatihan, peningkatan kapasitas SDM, perbaikan produk, hingga penyusunan rencana bisnis. Kami menargetkan peningkatan omzet kelompok usaha, perluasan pasar, dan dukungan modal bagi tiga kelompok usaha terbaik," jelas Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement