REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengajak para praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk terus menjaga kedisiplinan dan konsistensi sebagai bekal utama menjadi pemimpin di masa depan.
Dalam amanatnya, dia menyebutkan bahwa saat ini terdapat 3.559 praja dari empat angkatan yang tengah ditempa untuk menjadi abdi negara, sekaligus pelayan masyarakat dan pemimpin daerah.
Selama empat tahun, para praja digembleng di lingkungan asrama yang teratur, di bawah bimbingan para pengasuh yang ditetapkan. Namun, pada saatnya nanti, mereka akan menempuh jalan hidup yang berbeda-beda.
“Setelah kalian semua kembali mengabdi bertugas, maka jalan kalian semua akan berbeda. Tidak semua dari yang kalian temui, kalian kenal hari ini akan menjalani jalur yang sama. Tidak semua akan mengalami nasib yang sama,” kata Bima saat menjadi Pembina Apel Manggala di Lapangan Parade IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), Rabu.
Ia menegaskan praja yang berprestasi pada saatnya nanti akan memiliki karier yang melesat menuju puncak kepemimpinan.
Bima kembali menekankan terdapat dua hal utama yang akan menuntun perjalanan para praja menuju puncak, yaitu disiplin dan konsistensi.
Menurutnya, seseorang dengan kecerdasan rata-rata namun memiliki kedisiplinan luar biasa dapat mengungguli mereka yang sangat cerdas tetapi tidak disiplin. Demikian pula, pribadi dengan kapasitas rata-rata namun konsisten akan melampaui mereka yang memiliki kapasitas luar biasa, namun tidak konsisten.
“Orang dengan kapasitas pribadi di atas rata dan luar biasa akan ditinggalkan oleh orang-orang yang kapasitas rata-rata tapi konsisten. Disiplin dan konsisten. Masuk ke kampus IPDN kalian dididik untuk merapikan lemari, masuk di kampus IPDN kalian dilatih untuk tepat waktu masuk,” ungkapnya.
Bima menambahkan kehidupan bukanlah perlombaan lari jarak pendek, melainkan lari maraton yang membutuhkan ketahanan fisik dan mental jangka panjang. Pemenang sejati adalah mereka yang mampu menjaga ritme dan semangat hingga garis akhir.
“Hidup adalah maraton. Life is not a sprint, life is a marathon,” jelas Bima.
Dalam kunjungannya, dia juga meninjau asrama dan berdialog langsung dengan para praja.
Ia mengapresiasi kedisiplinan, ketepatan waktu, serta kerapian lingkungan dan perlengkapan pribadi mereka.
Apalagi IPDN kini telah berbenah di bawah kepemimpinan Rektor Halilul Khairi. “Saat ini Pak Menteri Dalam Negeri menugaskan Pak Rektor untuk melakukan perubahan-perubahan demi IPDN yang membanggakan, dan demi IPDN yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang membanggakan. Insyaallah saya akan membantu Pak Rektor, saya akan mendampingi Pak Rektor, saya akan sering berkunjung ke sini,” ujarnya.
Ia berharap nilai-nilai kedisiplinan dan konsistensi terus dijaga oleh para praja sebagai fondasi untuk menjadi pemimpin yang layak diteladani.
"Sebab, ketika kelak mengabdi di tengah masyarakat, para praja akan bertugas menegakkan aturan," katanya.
"Mereka yang melanggarnya tidak akan layak memimpin, apalagi berada di garda terdepan. Semoga kalian bisa menjaga disiplin dan konsistensi. Saya akan bersama dengan Pak Rektor menjalankan perintah Pak Menteri Dalam Negeri untuk menjadikan IPDN kampus kebanggaan dan menjadikan kalian semua pemimpin-pemimpin yang teladan,” pungkas dia.