REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang muda Spanyol Lamine Yamal kembali mencuri perhatian dunia setelah menginspirasi kemenangan dramatis 5-4 atas Prancis dalam semifinal UEFA Nations League di MHP Arena, Stuttgart, Jumat (6/6/2025) dini hari WIB.
Hasil ini membawa La Roja melaju ke final ketiga kali berturut-turut guna menghadapi Portugal dalam laga puncak.
Pertandingan berlangsung dalam tempo tinggi sejak awal di mana Spanyol tampil impresif pada babak pertama.
Tim asuhan Luis de la Fuente langsung tancap gas dan unggul cepat lewat gol Nico Williams pada menit 13 dan Mikel Merino pada menit ke-25 yang lahir dari skema serangan rapi dan akurat.
Memasuki babak kedua, Lamine Yamal menunjukkan kelasnya. Pemain berusia 17 tahun itu menambah keunggulan Spanyol melalui penalti pada menit ke-54 setelah dia dijatuhkan di kotak terlarang.
Hanya semenit berselang, Pedri mencetak gol keempat Spanyol dengan sontekan indah yang membuat kiper Prancis Mike Maignan tak berkutik.
Laga ini sempat disebut-sebut sebagai pertarungan para calon peraih Ballon d'Or muda. Namun, performa pemain-pemain bintang Prancis seperti Desire Doue dan Ousmane Dembele dinilai kurang menggigit usai menjalani final Liga Champions bersama Paris Saint-Germain beberapa hari sebelumnya.
Prancis memperkecil kedudukan lewat penalti Kylian Mbappe pada menit ke-59. Namun Yamal kembali mencatatkan namanya di papan skor delapan menit kemudian untuk membawa Spanyol unggul 5-1.
Drama belum berakhir. Prancis melancarkan perlawanan sengit menjelang akhir laga. Rayan Cherki mencetak gol indah dari luar kotak penalti, disusul gol bunuh diri Dani Vivian, sebelum Randal Kolo Muani menambah gol ketiga Prancis pada menit-menit akhir.
Meski sempat tertekan, Spanyol berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan.
Spanyol yang tengah dalam tren positif bersama pelatih De la Fuente hanya sekali kalah dalam dua tahun terakhir.
Kombinasi permainan cepat dari sisi sayap lewat Yamal dan Williams menjadi senjata utama La Roja dalam menciptakan peluang-peluang berbahaya.
Bagi Prancis, kekalahan ini menjadi catatan kelam. Untuk pertama kali sejak 1969, mereka kebobolan lima gol dalam satu pertandingan.
Semifinal ini juga mencatat sejarah sebagai laga dengan jumlah gol terbanyak sepanjang perhelatan UEFA Nations League, dengan total sembilan gol.