Kamis 29 May 2025 12:07 WIB

Kerja 130 Hari, Elon Musk Beri Sinyal Keluar dari Kabinet Trump

Sesuai kesepakatan, Elon hanya bertugas 130 Hari

Elon Musk menghadiri acara parade Pelantikan Presiden di Washington, Senin (20/1/2025) waktu setempat.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Elon Musk menghadiri acara parade Pelantikan Presiden di Washington, Senin (20/1/2025) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- CEO Tesla dan SpaceX itu sebelumnya memimpin upaya pemangkasan anggaran federal yang dinilai boros.

Dalam unggahan di media sosial pada Rabu (28/5), Musk mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Trump kepadanya untuk membantu melakukan restrukturisasi pemerintahan.

Dia menyatakan bahwa misi Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) akan "semakin kuat" dan menjadi "gaya hidup" pemerintah AS.

DOGE dibentuk Trump Januari lalu pada hari pertama dia menjabat sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya. Musk ditunjuk menjadi kepala departemen itu.

Musk (53 tahun), salah satu penyumbang terbesar Trump dalam kampanye pemilihan presiden, cukup sering tampil di Gedung Putih selama beberapa bulan pertama pemerintah AS yang baru.

Namun, masa jabatannya sebagai pegawai pemerintah khusus dibatasi hanya 130 hari dan akan selesai akhir bulan ini. Dia telah memberikan sinyal untuk kembali mengurusi bisnisnya.

Sikap Musk yang agresif merombak birokrasi dan pandangan politiknya yang condong ke sayap kanan telah memicu boikot global terhadap mobil Tesla, yang menjadi pukulan telak bagi bisnis otomotif miliknya itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement