Selasa 27 May 2025 11:00 WIB

Desiana Syahfitri, Mahasiswa UBSI Ukir Prestasi Sambo tanpa Pelatih

Desiana Syahfitri menyabet medali perak dalam ajang Kejuaraan Asia Sambo 2025.

Desiana Syahfitri, atlet sambo putri asal Karawang, Jawa Barat.
Foto: ubsi
Desiana Syahfitri, atlet sambo putri asal Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG - Semangat juang tanpa batas ditunjukkan oleh Desiana Syahfitri, atlet sambo putri asal Karawang, Jawa Barat. Di tengah keterbatasan dan tanpa dukungan pelatih serta official resmi, mahasiswi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Karawang ini berhasil menyabet medali perak dalam ajang Kejuaraan Asia Sambo 2025 yang digelar di Uzbekistan pada 11–18 April 2025.

Bertarung di kelas 54 kilogram putri, Desiana mahasiswi UBSI yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif membuka langkah gemilang dengan mengalahkan atlet Kazakhstan, Kabraikyzy Kuralay.

Namun, di partai final, ia harus mengakui keunggulan atlet tuan rumah, Gulservar Urakova. Walau gagal membawa pulang emas, perjuangan Desi jauh dari kata biasa.

“Biasanya saya tampil dengan pelatih, tapi kali ini saya berangkat sendiri karena kendala biaya. Saya tetap ingin berjuang demi Indonesia dan tiket ke Kejuaraan Dunia di Turkmenistan,” ungkap Desi saat ditemui pada Senin (5/5/2025).

Wajahnya masih tampak memar pasca-pertandingan, tapi senyum dan semangatnya tak pernah padam. Desi menjalani pertandingan sendirian, dari mengatur logistik pribadi, menginap di hotel tanpa pendamping, hingga mencari bantuan teknis langsung di lokasi.

Dalam kondisi itu, ia tak segan meminta dukungan pada pelatih dari Singapura dan Filipina yang dikenalnya. “Pelatih saya, Arnold Silalahi, sudah lebih dulu menghubungi mereka. Mereka sangat baik, membantu saya selama pertandingan. Itu sangat berarti buat saya,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persambi (Persatuan Sambo Indonesia), Krisna Bayu, turut memberikan apresiasi penuh atas pencapaian Desi.

“Ia benar-benar petarung sejati. Tanpa pelatih dan official, tapi tetap mampu bersaing di level Asia. Ini prestasi luar biasa,” ujarnya.

Perjalanan Desi di dunia bela diri dimulai sejak duduk di bangku SD, saat ia menekuni judo. Kini, ia memilih fokus ke sambo dan berhasil mengukir prestasi nasional hingga internasional.

Di SEA Games 2019 Filipina, ia membawa pulang emas dari nomor beregu. Uang hadiah dari kemenangan itu ia gunakan untuk kuliah dan membeli rumah, membantu ibunya yang bekerja sebagai juru masak katering.

“Ibu saya hanya kerja harian. Jadi saya harus bisa bantu keluarga. Alhamdulillah, olahraga memberi saya jalan. Sekarang saya bisa kuliah, punya rumah, dan terus punya mimpi jadi ASN. Ini baru permulaan. Target saya sekarang medali di Kejuaraan Dunia,” ucap Desi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement