REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Sejumlah negara mengutuk keras serangan Israel terhadap diplomat mereka yang sedang meninjau kondisi di Kota Jenin, Tepi Barat Palestina, Rabu (21/5/2025). Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina, dalam insiden tersebut, tentara Israel menembaki delegasi diplomat dan jurnalis yang tengah mengikuti peninjauan rutin ke Jenin untuk menyaksikan situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Kemlu Jerman dalam pernyataannya menyebutkan bahwa seorang diplomat mereka beserta supir dari Kantor Perwakilan Jerman di Ramallah ada dalam rombongan diplomat yang ditembaki Israel tersebut.
"Kantor Luar Negeri Federal Jerman mengutuk keras aksi penembakan tanpa provokasi ini. Kami sangat beruntung tidak terjadi hal yang serius bagaimanapun," menurut Kemlu Jerman.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil duta besar Israel di Paris terkait serangan terhadap diplomat tersebut, yang di antaranya adalah seorang diplomat Prancis.
Kemlu Spanyol turut mengutuk keras tindakan militer Israel yang menembaki rombongan diplomat yang sedang berkunjung ke Kamp Pengungsi Jenin itu. "Kami menuntut penyelidikan segera dan transparan," demikian Kemlu Spanyol.
Menlu Spanyol Jose Manuel Albares menyatakan, pihaknya juga sudah memanggil pejabat perwakilan Israel di Madrid terkait insiden tersebut. Ia memastikan seorang diplomat Spanyol ada dalam rombongan yang ditembaki pasukan Zionis itu.
Senada, Irlandia akan menuntut penjelasan dari Israel atas serangan terhadap rombongan diplomat tersebut, di mana dua diplomat Irlandia ikut serta. Perdana Menteri Irlandia Michael Martin mengatakan pihaknya "mengutuk keras tindakan kekerasan tersebut yang agresif dan intimidatif".
Pejabat urusan Timur Tengah dan Afrika Utara di Kemlu Inggris Hamish Falconer turut mendesak penyelidikan penuh dan supaya pelakunya mendapat ganjaran setimpal atas serangan tersebut.
"Kejadian hari ini di Jenin tak dapat diterima. Saya telah berbicara dengan diplomat yang terdampak. Warga sipil harus terus dilindungi dan diplomat tak boleh dihalangi dari pekerjaannya," kata Falconer.
Sembari memanggil duta Israel di negaranya, Kemlu Uruguay juga mendesak rezim Zionis menyelidiki kejadian tersebut dan mengambil langkah untuk melindungi diplomat yang ditugaskan di Palestina.
View this post on Instagram