REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melanjutkan inisiatif pembangunan infrastruktur kampus yang didukung oleh pinjaman dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD). Kini, proyek itu sudah memasuki fase dua, yang difokuskan pada peningkatan kapasitas fisik kampus, penguatan sistem akademik, serta modernisasi sarana-prasarana.
“Pembangunan Gedung 1A dan 1B ini adalah wujud nyata dari visi UNJ untuk menjadi universitas berkelas dunia yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki fasilitas yang mendukung inovasi dan kolaborasi lintas disiplin sehingga UNJ senantiasa menjadi kampus berdampak,” ujar Rektor UNJ Komarudin dalam siaran pers, Kamis (15/5/2025).
Komarudin menambahkan, dengan diresmikannya dua gedung baru ini, diharapkan proses belajar mengajar di UNJ dapat berlangsung lebih efektif, serta mampu meningkatkan daya saing lulusan di tingkat nasional dan internasional. Peresmian ini juga menandai tonggak penting dalam upaya UNJ untuk menjadi universitas digital dan hijau.
"Selaras dengan arah kebijakan transformasi pendidikan tinggi di Indonesia," kata Komarudin.
Peresmian Gedung 1A dan 1B itu dilakukan pada Rabu (14/5/2025). Peresmian itu disebut bukan hanya simbol pembangunan fisik, melainkan juga wujud transformasi UNJ menjadi universitas unggul bertaraf internasional. Dua gedung itu dibangun dengan sistem smart building, desain modern, ramah lingkungan, dan dilengkapi fasilitas pembelajaran mutakhir seperti ruang kuliah digital, laboratorium terpadu, ruang diskusi, serta area kolaboratif bagi mahasiswa dan dosen.
"Kedua gedung ini juga telah memenuhi standar green building sebagai upaya mendukung pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Peresmian gedung ini dilakukan langsung oleh Mendiktisaintek Brian Yuliarto. Pada sambutannya, Brian mengatakan, hadirnya fasilitas modern ini wujud nyata dari komitmen berbagai pihallk untuk mentransformasikan pendidikan tinggi menjadi mesin penggerak kemajuan bangsa.
"Di tempat inilah akan lahir para peneliti handal, para inovator, pencipta dan yang lebih penting lagi adalah pemimpin masa depan Indonesia," ujar Brian.
Brian juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama Kerajaan Arab Saudi melalui SFD yang tidak hanya membangun fisik tetapi juga memperkuat jembatan ilmu pengetahuan dan teknologi antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Kerja sama ini akan semakin menempatkan Kerajaan Arab Saudi lebih mendalam secara khusus di hati kami masyarakat pendidikan tinggi di Indonesia dan masyarakat Indonesia secara umum.
"Setiap batu bata di gedung ini adalah simbol komitmen kita bersama, setiap ruang kelas adalah sebenarnya janji kita bersama untuk masa depan kemajuan bangsa dan setiap laboratorium adalah harapan untuk lahirnya inovasi-inovasi dan terobosan-terbosan baru," tambah Brian.