Jumat 02 May 2025 19:51 WIB

Presiden Prabowo Tegur Pejabat Soal Sekolah Rusak: Jangan Korupsi

Prabowo menekankan pentingnya kejujuran soal anggaran pendidikan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Presiden RI Prabowo Subianto menegur keras para pejabat yang bertanggungjawab di sektor pendidikan. Prabowo menekankan pentingnya kejujuran dan tanggung jawab dalam mengelola anggaran pendidikan yang nilainya besar karena belum sepenuhnya berdampak nyata di lapangan.

Hal itu dikatakan Prabowo dalam pidato peringatan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Kamis (2/5/2025). 

 

“Mari kita waspada, mari kita jujur kepada diri kita sendiri: apakah anggaran pendidikan yang begitu besar sudah bertahun-tahun, apakah sampai kepada alamat yang ditujukan?” sentil Prabowo dalam pidatonya. 

 

Prabowo menyoroti masih banyaknya sekolah dengan fasilitas yang sangat minim. Padahal anggaran pendidikan telah dialokasikan secara signifikan dalam APBN. Ia bahkan menyebut langsung kondisi yang tidak masuk akal ia temukan di sejumlah sekolah.

 

“Padahal kalau kita buka-bukaan, anggarannya ada. Bagaimana bisa suatu sekolah toiletnya hanya satu? Bagaimana bisa?” sindir Prabowo. 

 

Prabowo menyampaikan meskipun pemerintah pusat sudah menetapkan anggaran hampir Rp17 triliun untuk perbaikan sekolah, jumlah itu baru bisa mencakup sekitar 11.000 sekolah atau auh dari total 330.000 sekolah yang ada di seluruh Indonesia.

 

“Saya memang menetapkan anggaran, saya kira cukup besar untuk perbaikan sekolah-sekolah, tapi tidak cukup. Berapa? Hampir Rp17 triliun. Tapi cukup mungkin hanya untuk 11.000 sekolah. Ini tidak cukup. Sekolah seluruh Indonesia adalah 330.000 sekolah," ujar Prabowo. 

 

Oleh karena itu, Prabowo menyerukan tanggungjawab semua pihak, terutama pemerintah daerah untuk memastikan dana benar-benar digunakan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan.

 

“Ini saya ingatkan, tanggungjawab dari pemda—wali kota, bupati, gubernur—bersama-sama," ujar Prabowo. 

 

Prabowo menekankan kunci keberhasilan pendidikan bukan hanya soal dana, tetapi juga tata kelola yang bersih dan berorientasi pada rakyat.

 

“Terus-menerus saya imbau jajaran pemerintah, para pejabat, para birokrat. Saya imbau terus: berbuatlah yang terbaik untuk rakyat. Para pejabat, para birokrat diangkat, dibiayai oleh negara, digaji oleh negara. Hendaknya anggaran untuk rakyat, untuk pelayanan rakyat, hendaknya jangan diselewengkan. Jangan dikorupsi dengan segala akal," ujar Prabowo. 

 

Prabowo menegaskan pendidikan adalah penentu masa depan bangsa. Jika pengelolaannya dilakukan dengan manajemen yang akal sehat dan berlandaskan niat untuk rakyat, maka semua sekolah di Indonesia bisa diperbaiki.

 

“Kalau kita melaksanakan pengelolaan, manajemen yang baik, manajemen yang akal sehat, bahwa setiap dana akan dikelola dan digunakan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, saya berpikir bisa memperbaiki semua sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Itu sasaran kita," ujar Prabowo.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement