Selasa 01 Apr 2025 13:10 WIB

Presiden akan Lepas Keberangkatan Pasukan Misi Kemanusiaan ke Myanmar

Personel BNPB akan bertugas selama satu pekan di Myanmar.

Petugas mengangkat bantuan yang akan dikirim ke Myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (31/3/2025). Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempa yang akan diberangkatkan hari ini sekitar 12 ton berupa tenda, makanan, selimut, dan 39 personel yang bertugas untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk kedatangan bantuan tambahan yang lebih banyak pada tanggal 3 April 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Petugas mengangkat bantuan yang akan dikirim ke Myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (31/3/2025). Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempa yang akan diberangkatkan hari ini sekitar 12 ton berupa tenda, makanan, selimut, dan 39 personel yang bertugas untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk kedatangan bantuan tambahan yang lebih banyak pada tanggal 3 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melepas keberangkatan pasukan misi kemanusiaan gempa Myanmar dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Misi kemanusiaan itu akan berangkat pada Kamis (3/4/2025).

"Nanti akan berangkat sama-sama pada tanggal 3 April 2025, mudah-mudahan bisa dilepas oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto," kata Suharyanto saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (1/4/2025).

Baca Juga

Suharyanto mengatakan, pengiriman itu merupakan bagian dari rangkaian pengiriman bantuan yang telah dilakukan sebelumnya yakni 12 ton logistik dan personel TNI pada Senin (31/3) dan personel BNPB pada hari ini.

Suharyanto melanjutkan pemerintah akan mengirimkan bantuan dalam jumlah besar pada 3 April mendatang.

Dia menjelaskan, pemerintah akan mengirim dua pesawat dimana pesawat pertama berisi delegasi pemerintah, personel TNI dan petugas dari Kementerian Kesehatan.

Sedangkan pesawat satunya berisi bantun berupa logistik yang berasal dari pemerintah dan swasta.

"Satu pesawat kargo dengan isinya adalah barang-barang yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat terdampak bencana. Itu dengan tonase sekitar 80 ton," kata Suharyanto.

Dia melanjutkan, BNPB sendiri telah menerjunkan 53 personel ditambah petugas dari TNI guna membantu proses evakuasi korban gempa di Myanmar, hari ini.

Personel yang dikirimkan BNPB terdiri dari Basarnas dan Baznas.

"Basarnas tugasnya adalah mencari korban, pencarian pertolongan. Syukur-syukur masih ketemu yang hidup. Tapi kalau pun tidak hidup, ya nggak apa-apa, mungkin jenazah," kata dia.

Sedangkan Baznas, lanjut dia, bertugas untuk mendukung kerja Basarnas dalam proses evakuasi korban.

Suharyanto melanjutkan, para personelnya akan bertugas selama satu minggu ke depan. Namun demikian, Suharyanto memperkirakan misi kemanusiaan itu akan berjalan selama satu bulan.

"Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain," kata Suharyanto.

Walau demikian, Suharyanto mengaku personelnya akan selalu siap jika harus bertugas dalam jangka waktu lebih lama lagi. 

Dia memastikan tugas tersebut akan terus dilakukan hingga pemerintah setempat mengumumkan pemberhentian pencarian korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement