REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menggelar Bazar Murah Sembako di tiga kabupaten, yaitu Subang, Majalengka, dan Sumedang. Sedikitnya 6.000 paket sembako didistribusikan kepada masyarakat dengan harga sangat terjangkau, bahkan sebagian diberikan secara gratis.
Farah mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmennya dalam mendampingi masyarakat. Ia ingin tidak hanya hadir di masyarakat dalam berbagai momentum, tetapi juga konsisten menjalankan program-program jangka panjang, yang berfokus pada penguatan ekonomi rakyat, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan pekerja migran asal Subang, Majalengka, dan Sumedang.
Adapun Bazar Murah ini bagian dari upaya membangun ketahanan ekonomi rakyat secara berkelanjutan. “Saya percaya bahwa ketahanan ekonomi rakyat tidak hanya dapat dibangun melalui bantuan sosial semata, tetapi dengan memberikan pendampingan dan kesempatan kepada masyarakat, terutama perempuan, agar mereka bisa berdaya dan mandiri,” ujar Farah Puteri Nahlia, dalam siaran pers, Ahad (16/3/2025).
Melalui program-program pemberdayaan UMKM yang telah dijalankan, menurut Farah, banyak perempuan di tiga kabupaten ini, yang kini berhasil mengembangkan usaha kecil. Sehingga mereka bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Tidak hanya dalam sektor ekonomi lokal, Farah mengakuaktif dalam mendampingi pekerja migran asal Subang, Majalengka, dan Sumedang. Tujuannya agar mereka dapat bekerja secara legal, aman, dan mendapatkan perlindungan hukum.
“Banyak warga dari tiga kabupaten ini yang menjadi pekerja migran di luar negeri. Kita harus memastikan bahwa mereka berangkat dan kembali dengan status yang jelas, mendapatkan perlindungan hukum, dan keselamatan kerja sejak awal keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, hingga saat mereka kembali ke Tanah Air,” kata Farah.
Data menunjukkan bahwa kontribusi pekerja migran asal Subang, Majalengka, dan Sumedang terhadap perekonomian daerah sangat signifikan. Remitansi atau kiriman uang dari pekerja migran ini telah menjadi salah satu pendorong ekonomi di daerah, membantu kesejahteraan keluarga, mendukung pendidikan anak-anak, serta meningkatkan daya beli masyarakat.
Oleh karena itu, Farah mengatakan, terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon pekerja migran. Harapannya agar mereka memiliki pemahaman yang baik mengenai prosedur hukum, hak dan kewajiban, serta risiko yang mungkin dihadapi di negara tujuan.