REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberi sinyal akan menolak pembicaraan baru dengan rival lamanya, Amerika Serikat, terkait kesepakatan nuklir baru. Negosiasi dinilai hanya jadi siasat 'busuk' dan tak akan selesaikan masalah.
"Sejumlah pemerintah pemaksa bersikeras untuk bernegosiasi. Negosiasi semacam itu bukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Tujuan mereka untuk memaksakan dominasi dan memaksakan apa yang mereka inginkan," kata Khamenei melalui media sosial X pada Sabtu (8/3)
Khamenei turut menyampaikan hal serupa dalam pertemuan dengan pejabat tinggi pemerintahan dan militer di Teheran.
"Bagi pemerintah yang memaksa, negosiasi adalah sarana untuk memaksakan tuntutan baru. Iran pasti tidak akan memenuhi tuntutan baru tersebut," ucapnya dilaporkan kantor berita milik negara IRNA.
Menurut Khamenei, AS mengajukan tuntutan baru terkait kemampuan pertahanan dan kemampuan internasional negara. Paman Sam menyuruh Iran untuk tidak memproduksi nuklir hingga membantasi jangkauan rudal.
“Bagaimana mungkin ada orang yang bisa menerima hal-hal seperti itu?,” sambungnya.
View this post on Instagram