Selasa 04 Mar 2025 14:35 WIB

Mantan Kiper Inggris Pertanyakan Aturan 8 Detik untuk Penjaga Gawang yang Buang Waktu

Sebelumnya aturan 6 detik untuk kiper sudah ada, tapi tak diterapkan dengan ketat.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Kiper Juventus Mattia Perin menguasai bola.
Foto: ANSA
Kiper Juventus Mattia Perin menguasai bola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kiper Inggris Paul Robinson mengkritik aturan baru yang akan membuat kiper dihukum dengan tendangan sudut karena membuang-buang waktu. Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), badan yang menerbitkan aturan pertandingan sepak bola, mengumumkan pada akhir pekan lalu bahwa mereka akan mengubah hukuman terkait kiper yang membuang-buang waktu.

Musim depan, kiper akan dihukum karena menguasai bola selama lebih dari delapan detik. Wasit akan mulai menghitung waktu segera setelah penjaga gawang mengambil bola dan akan menghitung mundur lima detik secara visual dan memberikan tendangan sudut jika kiper belum melepaskan bola.

Baca Juga

Sebelumnya aturan enam detik untuk kiper sudah ada, tapi tak diterapkan dengan ketat. Kiper hanya diperbolehkan memegang bola selama maksimal enam detik. Jika melewati batas waktu tersebut, maka wasit akan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan dari lokasi kiper berdiri.

"Aturan ini dibuat oleh orang-orang yang jelas-jelas tidak pernah bermain. Mereka memberikan tendangan sudut?" kata Robinson kepada BBC.

"Penjaga gawang biasanya memiliki waktu enam detik. Kemudian waktu itu habis saat pertandingan berakhir sehingga penjaga gawang mulai mengatur permainan dan membuang-buang waktu. Sekarang mereka memberikan waktu tambahan dua detik dan sekarang menjadi delapan."

IFAB menegaskan aturan baru yang mulai berlaku untuk semua level permainan pada tanggal 1 Juli akan mempercepat permainan. Aturan ini akan digunakan pada Piala Dunia Antarklub FIFA tahun ini yang dimulai pada bulan Juni.

Mantan penjaga gawang Inggris lainnya, Rob Green, percaya bahwa aturan enam detik seharusnya ditegakkan lebih ketat.

"Dulu ada aturan enam detik dan aturan itu perlahan memudar, saya tidak tahu mengapa. Saya pikir itu cukup sebagai pencegah," katanya kepada BBC.

"Rasanya aneh untuk diperkenalkan kembali, tetapi jika kita bisa bermain lebih banyak dalam 90 menit, maka saya setuju. Secara persentase, hanya ada sekitar empat persen peluang untuk mencetak gol dari tendangan sudut, jadi itu bukan ancaman yang besar, tetapi di akhir pertandingan, hal terakhir yang ingin dilakukan rekan setim Anda adalah bertahan dari bola mati jika Anda menang."

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement