REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Amikom melantik Prof M Suyanto sebagai rektor periode 2025-2029 pada Senin (17/2/2025). Suyanto kembali menjadi rektor pada periode lima tahun ke depan, dan menargetkan Amikom untuk terus berkiprah di dunia internasional.
Suyanto mengaku, ingin ingin Amikom menjadi perguruan tinggi unggulan dunia di bidang ekonomi kreatif berbasis entrepreneurship yang menebar kebajikan. Suyanto menuturkan, Amikom sudah menjadi perguruan tinggi unggulan dunia dalam kategori university ranking for innovation.
"Kita leadership-nya nomor satu di dunia, ekosistemnya atau promotion kita nomor dua di dunia creative economy park. Untuk film-film kita, support for global resilience kita nomor 10 dunia,” kata Suyanto usai acara 'Pelantikan Rektor Amikom Periode 2025-2029' di Kampus Amikom, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (17/2/2025).
Suyanto menuturkan, untuk mempertahankan prestasi yang sudah diraih Amikom tidak mudah. Meski begitu, pihaknya terus berupaya agar Universitas Amikom menjadi perguruan tinggi unggulan dunia, tidak hanya di Indonesia.
Suyanto juga mengakui, mempertahankan pencapaian saat ini saja sangat sulit sekali. "Tapi dengan tim yang ada mudah-mudahan (tercapai). Kan ada 13 kategori, kita bisa masuk di tiga kategori (unggulan dunia). Kita ingin menambah supaya dari 13 itu tidak sekadar tiga, minimal lima kategori. Dan ini kelas dunia masalahnya," ujarnya.
"Jadi leadership nomor satu di dunia, bukan hanya nomor satu di Indonesia, saya rasa amazing, saya tidak membayangkan itu," ucap Suyanto menambahkan. Dia menambahkan, Amikom yang bisa menjadi nomor satu di dunia pada kategori leadership dikarenakan kampus tersebut sudah menjadi universitas generasi keempat.
Salah satu yang menarik dari The 4th Generation University yakni pengembangan sumber daya manusia yang terus dilakukan. "Jadi kalau generasi pertama mungkin hanya menghasilkan profesional, generasi kedua menghasilkan profesional dan scientist. Generasi ketiga menghasilkan profesional, scientist, dan entrepreneurship, generasi keempat menghasilkan profesional, scientist, entrepreneur, dan artis," jelas Suyanto.
Dengan begitu, lulusan Amikom didorong untuk tidak hanya menjadi profesional. Namun juga scientist, entrepreneur, dan artis. "Jadi Amikom ini juga produksi artist, content creator kalau bahasanya kawan-kawan saat ini. Luar biasa semua prodi, ada yang penghasilannya Rp 60 juta, ada yang penghasilannya Rp 250 juta, dan ini mahasiswa, dan ada yang Rp 500 juta per bulan, dan itu spektakuler," ujar Suyanto