REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Mega Haltim Mineral, perusahaan tambang nikel, menggelar pelatihan dan pengenalan dunia tambang kepada siswa SMA Negeri 4 Halmahera Timur, Maluku Utara, Rabu (5/2/2025). Acara ini bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat PT MHM. Kegiatan ini juga dilaporkan manajemen perusahaan kepada Inspektur Tambang Kementerian ESDM.
Supervisor External Relation and ComDev Department PT MHM, Fitra Selang, menjelaskan program ini bertujuan agar siswa mengetahui lebih jauh tentang operasional maupun kerja di dunia tambang. "Kami berharap siswa memahami risiko dan bahaya bekerja di tambang. Serta memahami betapa pentingnya kesehatan dan keselamatan," kata Fitra.
Fitra berharap pelatihan ini bermanfaat bagi siswa yang tertarik bekerja di tambang setelah lulus. Dengan pelatihan tersebut, kata Fitra, siswa setidaknya memahami hal dasar dalam operasional maupun keselamatan bekerja di tambang.
Faizal Soloilur dari Tim Occupational, Health, Safety, and Environment (OHSE) PT MHM mengatakan keselamatan paling utama di dunia tambang. Karena itu perusahaan mewajibkan pekerja menggunakan alat pelindung diri selama bekerja.
"Risiko seperti longsoran batu, ledakan gas, atau kecelakaan alat berat mungkin terjadi," ujar dia.
Tim OHSE juga mempraktikan di kelas bagaimana cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang berguna ketika terjadi kebakaran kecil di area tambang. Tim juga menjelaskan prosedur evakuasi serta cara berkomunikasi dalam keadaan darurat.
Adapun Tim Engineering PT MHM memaparkan bagaimana operasional penambangan. Mulai dari pengenalan alat berat serta fungsinya, proses menambang mulai dari eksplorasi hingga produksi, teknologi pemrosesan mineral, sampai pemantauan lingkungan tambang, termasuk soal reklamasi pasca tambang.
Environment Officer PT MHM Irfan Ilyas menambahkan, segala aktivitas perusahaan tambang meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan. Karena itu, manajemen perusahaan merancang dan melaksanakan kebijakan sesuai prosedur untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tim Environment juga menjelaskan bagaimana perusahaan mengolah limbah hasil tambang lewat daur ulang atau pemrosesan sesuai aturan. PT MHM acap melakukan pemantauan lingkungan serta mematuhi semua aturan terkait lingkungan.
Adapun Wakil Kepala Sekolah SMAN 4 Negeri Haltim Farianto Ahmad mengapresiasi pelatihan yang digelar PT MHM. Ia berharap pelatihan ini bermanfaat bagi siswa yang tertarik bekerja di industri tambang setelah lulus. "Kami percaya pelatihan ini bukan hanya memberikan pengetahuan tapi juga bekal bagi siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja," tutur Haltim.