Selasa 04 Feb 2025 08:49 WIB

Medan Tempur Tepi Barat Memanas

Tentara Israel telah membunuh 70 warga Tepi Barat tahun ini.

Asap mengepul di atas kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat selama operasi militer Israel, Jumat, 24 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Asap mengepul di atas kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat selama operasi militer Israel, Jumat, 24 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Faksi-faksi perlawanan Palestina terus mencoba mengadang serbuan tentara Israel ke wilayah-wilayah di Tepi Barat. Serangan terhadap pasukan penjajah dilakukan dengan konfrontasi dan bom rakitan.

Brigade Silat al-Harithiya pimpinan Jenin, yang beroperasi di bawah Brigade al-Quds, mengumumkan konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan Israel di berbagai sumbu tempur di Silat al-Harithiya. Para pejuangnya menghujani pasukan infanteri dan kendaraan militer Israel dengan tembakan peluru, mencapai tujuan. pukulan langsung. 

Baca Juga

Almayadeen melansir, pejuang Perlawanan juga mampu meledakkan alat peledak rakitan (IED) Sijjil di dalam kendaraan militer dalam perjalanannya untuk mendukung pasukan Israel lainnya yang mengepung sebuah rumah, dan menghasilkan serangan langsung. Mereka juga menanam beberapa ranjau Sijjil dan KJ37 ​​di jalur menuju masuk kota, yang dilalui kendaraan Israel.

Brigade Martir al-Aqsa, menargetkan IDF dengan rentetan tembakan besar-besaran selama serangan mereka di kota Nablus di Tepi Barat.   Brigade tersebut juga mengumumkan bahwa pejuang mereka menyergap unit infanteri pendudukan Israel di dalam kamp Fara'a pada Ahad, dan berhasil meledakkan alat dengan daya ledak tinggi, menargetkan unit tersebut sambil melepaskan rentetan tembakan ke arah mereka.

Hal ini terjadi di tengah serangkaian penggerebekan dan serangan yang dilakukan IOF di beberapa kota dan kamp di Tepi Barat, termasuk penyerbuan wilayah barat Nablus dari pos pemeriksaan Deir Sharaf, sekitar Kamp al-Ain di sebelah barat Nablus, dan desa Kafr Malik di timur laut Ramallah.

Sementara itu, pasukan pendudukan Israel melanjutkan agresi militer dan pengepungan terhadap kamp Fara'a dan kota Tammoun, selatan Tubas, selama dua hari berturut-turut.  

Sejak awal penggerebekan, pasukan pendudukan telah melibas jalan-jalan dan infrastruktur menuju kamp Fara'a, menutup semua pintu masuk dengan gundukan tanah, menggerebek rumah-rumah di sekitar kamp, ​​​​memaksa warga untuk mengungsi, dan mengubahnya menjadi pos-pos militer.

Pasukan penjajah juga menggerebek rumah-rumah di pinggiran kota Tammoun, memaksa penduduk untuk mengungsi dan memberi tahu mereka bahwa mereka tidak diizinkan kembali selama 10 hari. Selain itu, buldoser Israel menghancurkan pipa air yang menghubungkan Tamoun ke desa Atouf dan memblokir jalan antara kedua wilayah tersebut dengan gundukan tanah.

Pasukan Israel telah menghancurkan 100 bangunan di Jenin, menurut laporan dari media Israel pada hari Minggu. Penghancuran skala besar ini merupakan bagian dari operasi militer yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki, yang mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan pengungsian massal.

Laporan-laporan Israel menggambarkan kampanye pembongkaran di Jenin sebagai hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Tindakan tersebut dilakukan di bawah arahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Katz.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement