Kamis 30 Jan 2025 14:18 WIB

Jakarta Dilanda Banjir, Pj Gubernur Teguh Berdalih Ada Kesalahan Prediksi Cuaca

Hingga Kamis, masih ada 34 RT dan tiga ruas jalan yang terdampak banjir.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Warga beraktivitas di pemukiman yang terdampak banjir di kawasan Petukangan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas di pemukiman yang terdampak banjir di kawasan Petukangan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah wilayah Jakarta dilaporkan terdampak banjir sejak Rabu (29/1/2025) pagi. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta hingga Kamis (30/1/2025), masih ada 34 rukun tetangga (RT) dan tiga ruas jalan yang terdampak banjir.

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengakui pihaknya tidak melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di Jakarta sejak kemarin. Pasalnya, berdasarkan prakiraan cuaca, hujan di Jakarta tidak akan ekstrem pada momen perayaan Imlek kemarin.

Baca Juga

"Sebenarnya gini, prakiraannya kan adalah hujan sedang lebat, tapi ternyata petang hari kami dapat info, 'Pak ini perubahan sangat drastis cuacanya menjadi sangat ekstrem'," kata dia, Kamis (30/1/2025).

Karena itu, Teguh mengatakan, pihaknya tidak melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi hujan ekstrem. Pasalnya, pelaksanaan modifikasi cuaca tidak bisa serta merta dilakukan tanpa dasar yang jelas.

Ia menjelaskan, pelaksanaan modifikasi cuaca dilakukan dengan pertimbangan prakiraan cuaca hujan yang akan terjadi tidak sanggup ditangani oleh infrastruktur yang ada. Lantaran sebelumnya diprakirakan tidak akan terjadi hujan ekstrem, Pemprov Jakarta tidak melakukan modifikasi cuaca.

"Karena sebelumnya adalah diperkirakan cuacanya itu tidak se-ekstrem itu, kami belum lakukan modifikasi cuaca," ujar Teguh.

Meski demikian, Pemprov Jakarta disebut akan terus memantau perkembangan cuaca yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Apabila nantinya terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem, Pemprov Jakarta tentu akan melakukan modifikasi cuaca.

"Dengan pengalaman ini tentu saja kami belajar, dan ini juga paling tidak, ada hal yang juga kami ambil pelajaran, bahwasannya petugas termasuk perangkat wilayah harus siaga, terlepas kita melakukan modifikasi cuaca atau tidak. Jangan sampai kemudian kita mengandalkan modifikasi cuaca kemudian membuat lengah para petugas dan juga perangkat wilayah," kata dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement