Selasa 21 Jan 2025 16:45 WIB

Update Longsor Pekalongan: 18 Meninggal, Sembilan Hilang

Menurut Kepala BPBD Jateng, hujan lebat masih turun di lokasi longsor.

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Jalur rawan longsor.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Jalur rawan longsor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (20/1/2025), bertambah menjadi 18 orang. Sementara itu korban yang dinyatakan hilang berjumlah sembilan orang.

"18 Korban meninggal dunia telah ditemukan dan dievakuasi. Petugas sedang fokus pencarian sembilan korban hilang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng Bergas Catursasi Penanggungan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2025) sore.

Baca Juga

Bergas menambahkan, saat ini proses pencarian korban hilang masih berlangsung. BPBD Kabupaten Pekalongan melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait. Sementara BPBD Provinsi Jateng melakukan pendampingan. "Kondisi di lokasi hujan lebat," ujarnya.

Sementara terkait jumlah pengungsi, Bergas menyampaikan bahwa saat ini masih dilakukan pendataan. Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Mohammad Yulian Akbar mengungkapkan, korban tewas akibat banjir dan longsor di Petungkriyono tersebar di beberapa desa, antara lain Desa Kasimpar, Tlogohendro, dan Gumelem. Menurut Yulian, korban terbanyak berada di Desa Kasimpar.

Dia menjelaskan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa desa di Petungkriyono disebabkan hujan deras yang melanda wilayah tersebut pada Senin. "Jadi di atas itu longsor, di bawah banjir lumpur juga. Di beberapa kecamatan, seperti Kedungwuni, Karanganyar, Tirto, Wonokerto, ini banjir," ucapnya.

Yulian mengungkapkan, longsor menyebabkan akses jalan dari Kecamatan Doro menuju Petungkriyono terputus. Saat ini otoritas-otoritas terkait tengah berusaha membuka kembali akses jalan tersebut. "Yang lokasi atas sudah kita buka aksesnya dengan alat berat, termasuk evakuasi para korban bersama dengan para relawan," katanya.

Dia menambahkan, akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah titik di Petungkriyono, terdapat warga yang mengungsi. Namun Yulian belum bisa menyampaikan berapa jumlah pengungsi. "Ini kami sedang menyiapkan dapur umumnya. Nanti mungkin saya update lagi datanya," ujar Yulian. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement