REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Sertifikasi kompetensi bukan lagi angan-angan bagi mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Tegal. Program Studi Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, dan Teknologi Komputer menggelar Workshop Persiapan Sertifikasi Kompetensi, yang berlangsung pada 7 Januari 2025 di aula kampus.
Kegiatan ini bukan sekadar workshop biasa, melainkan ajang gladi resik bagi para mahasiswa semester 5 untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan sertifikasi dengan Skema Programmer dan Network Administrator Muda.
Workshop ini menghadirkan Husni Faqih, asesor kompetensi dari LSP UBSI yang telah mengantongi lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Materi yang disajikan bikin kepala mahasiswa panas dingin—mulai dari pengenalan sertifikasi, persyaratan, hingga praktek simulasi pengisian pra-asesmen di Sisfo LSP BSI.
"Dokumen unjuk kerja itu seperti paspor ke dunia kerja, tanpa itu, perjalanan karier kamu bisa tersendat," mungkin begitu kesan tersiratnya yang disampaikan oleh Husni.
Dalam sambutannya, Suleman, Kaprodi Teknologi Komputer UBSI Kampus Tegal, menyebut bahwa sertifikasi adalah senjata pamungkas untuk mendobrak pintu perusahaan besar.
Sopian Aji, Kaprodi Sistem Informasi menambahkan, "Sertifikasi Programmer itu kunci untuk menguasai era digital yang serba cepat.”
Sementara itu, Angga Ardiansyah selaku Sistem Informasi Akuntansi UBSI Kampus Tegal menyoroti pentingnya penguasaan teknologi pemrograman dalam pengelolaan keuangan yang efisien.
Jacob Jockey Saputra, salah satu peserta, langsung angkat bicara, “Workshop ini membuka mata saya soal betapa ribet tapi pentingnya dokumen-dokumen sertifikasi. Setidaknya sekarang, saya nggak jalan di tempat.”
Dengan suksesnya acara ini, UBSI Kampus Tegal kembali menunjukkan bahwa mereka bukan hanya kampus yang sekadar mencetak lulusan, tetapi juga memproduksi pahlawan sertifikasi yang siap bertarung di medan karier masa depan.