Rabu 08 Jan 2025 07:55 WIB

Eks Pembantu Utama: Assad Ditipu Vladimir Putin Sebelum Digulingkan

Assad dan Putin dilaporkan sempat bertemu jelang kejatuhan rezim Suriah.

 Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berbicara dengan Bashar al Assad.
Foto: EPA-EFE/VLADIMIR GERDO/SPUTNIK/KREMLIN
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berbicara dengan Bashar al Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Mantan kepala media Suriah dan pembantu utama Bashar al-Assad mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin telah “menipu” Assad di hari-hari terakhirnya memimpin.

Berbicara kepada Mazeej Studios, sebuah podcast yang diproduksi oleh saluran Saudi Al Arabiya, Kamel Saqr mengatakan bahwa Assad berada di Moskow pada akhir November, hanya sepekan sebelum pemberontak Suriah merebut Damaskus.

Baca Juga

Menurutnya, pemberontak telah menguasai sebagian besar Aleppo pada saat Assad bertemu Putin pada Jumat 29 November 2024. Di sana, Saqr mengatakan Assad meminta dukungan Putin dalam membantu Iran mengangkut peralatan dan dukungan untuk memperkuat posisi pemerintahnya melawan oposisi.

“Permintaan Bashar al-Assad kepada Putin adalah agar dia secara pribadi menangani transportasi udara aman yang diperlukan untuk mengirimkan bantuan militer guna mendukung atau menghentikan kemajuan oposisi Suriah,” kata Saqr.

Permintaan itu muncul ketika Iran mengurangi kehadiran pasukan dan milisinya di Suriah, dan Hizbullah setelah pukulan berat dalam pertempuran melawan Israel di Lebanon.

Saqr yakin baik Rusia maupun Iran tidak ingin melakukan intervensi besar-besaran dalam pertempuran ini. Namun Assad mengatakan kepadanya bahwa Putin telah menginstruksikan kepala stafnya untuk bersiap mendukung transportasi apa pun yang diperlukan untuk Iran di pangkalan Hmeimim Rusia di Latakia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement