Senin 06 Jan 2025 17:01 WIB

Erick Thohir Yakin dengan Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini Ciri-ciri Sosoknya

Salah satu kendala kepelatihan Shin Tae-yong adalah faktor bahasa.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir meyakini pelatih baru akan mampu mendongkrak performa timnas Indonesia selama dua pilar inti lainnya juga mendukung. Erick pada Senin mengumumkan bahwa PSSI secara resmi menyudahi ikatan kerja dengan pelatih timnas asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Posisi pelatih timnas selanjutnya akan diberikan kepada pelatih baru yang berasal dari Eropa khususnya Belanda.

“Semuanya itu kan berdasarkan tiga. Satu programnya benar, konsisten. Pelatihnya juga bagus. Kualitas pemainnya juga harus bagus. Itu semua tiga yang tidak bisa terpisahkan,” kata Erick setelah jumpa pers di Jakarta, Senin. “Kalau cuma programnya bagus, pelatihnya tidak bagus, pemain yang tidak bagus ya tidak bisa sampai membawa improvisasi untuk timnas,” tambahnya.

Baca Juga

Erick kemudian menjelaskan bahwa pemilihan pelatih yang berasal dari Belanda itu disebabkan faktor durasi waktu menuju pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berikutnya yang akan berlangsung dalam waktu dua setengah bulan.

“Ya banyak pilihan, bisa (dari) Italia, bisa Spanyol. Tapi kan dengan jeda dua setengah bulan kami harus berusaha menjaga dinamika yang ada selama ini, mengenai kultur, mengenai komunikasi, ini yang harus kita jaga. Ini yang menjadi pertimbangannya,” ujar Erick.

Salah satu kendala kepelatihan Shin Tae-yong adalah faktor bahasa karena ia hanya menguasai bahasa Korea. Hal itu kemudian menimbulkan hambatan karena para pemain asal Indonesia hanya menguasai bahasa Indonesia, sedangkan mayoritas pemain diaspora berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Saat ditanya apakah pertimbangan untuk merekrut pelatih asal Eropa adalah karena permintaan para pemain diaspora, Erick langsung membantah.

“Kami tidak pernah membeda-bedakan antara pemain naturalisasi dengan pemain Indonesia. Ya kita lihat saja, tetapi tentu masalah komunikasi, masalah taktikal, itu adalah hal-hal yang akan kami evaluasi,” ucap sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu. Timnas Indonesia masih akan memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Maret dan Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement