Rabu 04 Dec 2024 14:13 WIB

Ini Analisis BMKG Soal Pemicu Cuaca Ekstrem di Sukabumi

Rekaman video sejumlah mobil terseret banjir bandang viral di media sosial.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Rekaman video yang memperlihatkan banjir bandang menyeret sejumlah mobil di wilayah Kabupaten Sukabumi viral di media sosial. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Kampung Parungseah, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Rabu (4/12/2024).
Foto: Dok Republika.
Rekaman video yang memperlihatkan banjir bandang menyeret sejumlah mobil di wilayah Kabupaten Sukabumi viral di media sosial. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Kampung Parungseah, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, Rabu (4/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memberikan analisis terhadap cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024) pagi. Akibat cuaca ekstrem tersebut, bencana banjir, longsor, hingga pergerakan tanah terjadi.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat mendukung penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar Jawa Barat. Selain itu, bibit siklon 95W di Laut Natuna Utara dan sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat daya Banten.

Baca Juga

Kondisi itu, menurut Rahayu, berpengaruh kepada pembentukan pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Barat. Serta gelombang Kelvin aktif di perairan barat Pulau Jawa Barat meningkatkan pembentukan awan dari arah Jawa Barat.

"Berdasarkan analisis intepretasi satelit terpantau pertumbuhan awan di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang mengindikasikan terjadi hujan sedang dan hujan lebat sejak dini hari menjelang siang," ucap dia saat dikonfirmasi, Rabu (4/12/2024).

Rahayu melanjutkan, pihaknya mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem yaitu hujan hingga hujan lebat disertai petir dan kilat serta angin kencang. Termasuk saat pemanasan kuat saat pukul 10.00 WIB hingga 14.0 WIB.

Rahayu pun mengimbau untuk waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berteduh di tempat tertutup. Menghindari pohon, tiang reklame dan tiang listrik serta menjaga jarak aman jika berteduh di luar ruangan.

Mereka yang tinggal di lokasi curam atau bergunung untuk waspada terhadap potensi longsor akibat hujan yang terjadi berturut-turut. Mereka yang tinggal di dekat aliran sungai untuk mewaspadai banjir.

"Diperkirakan tiga hari ke depan terdapat potensi hujan ringan hingga sedang dengan skala lokal. Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur," kata dia.

photo
Aman pakai perangkat listrik saat cuaca ekstrem. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement