Ahad 10 Nov 2024 17:00 WIB

Presiden Prabowo Perintahkan BPN Tata Ulang Tanah Negara, ini Alasannya

Presiden Prabowo menyampaikan pesan itu kepada Kepala BPN Nusron Wahid.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Presiden Prabowo Subianto saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Foto: Biro Pers Istana
Presiden Prabowo Subianto saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid diminta Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto untuk fokus dalam upaya penataan ulang tanah negara. Penataan itu dimaksudkan agar penggunaannya lebih adil.

Pesan itu disampaikan Prabowo kepada Nusron saa menghadiri Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Baca Juga

“Pesannya beliau, kendalikan negara dengan baik. Kalau dari kami (ATR/BPN) concern-nya adalah menata ulang tanah negara supaya penggunaannya lebih berkeadilan," kata Nusron dalam keterangan pers pada Kamis (7/11/2024).

Nusron menyebut Prabowo berpesan agar Kementerian ATR/BPN fokus dalam pertumbuhan ekonomi. Tujuan itu dinilai dapat tercapai lewat penataan ulang tanah negara.

"Lebih mengutamakan pemerataan ekonomi tapi juga tidak menafikan keberlanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Nusron.

Tanah negara dalam hal ini diantaranya tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang telah habis masa berlakunya, tanah telantar, tanah dari pelepasan kawasan hutan, tanah hasil dari penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, serta tanah negara lainnya yang mencakup ke dalam Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Penataan ulang tanah negara sejalan dengan tujuan Reforma Agraria yang memiliki peran penting dalam upaya pemerataan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, serta penyelesaian konflik agraria.

"Tujuan tersebut tak lain untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan dan kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria," ujar Nusron.

Selain itu, Nusron mengungkapkan bahwa rapat kali ini menjadi momen bagi Presiden Prabowo berkumpul bersama seluruh jajaran Kabinet Merah Putih sebelum dirinya melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara, diantaranya Tiongkok dan Amerika Serikat.

“Pak Presiden mau menghadiri banyak acara di luar (negeri). Ada KTT APEC, ada G20, ada kunjungan ke Cina dan ada kunjungan ke Amerika,” ujar Nusron.

Adapun hadir dalam Rapat Kabinet Paripurna ini, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming, para Menteri Kabinet Merah Putih, Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, serta sejumlah pejabat tinggi negara lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement