Kamis 07 Nov 2024 06:56 WIB

Ini Lima Alasan Mengapa Trump Bisa Menang Telak Melawan Harris

Kondisi ekonomi AS di era Biden ikut menjadi penyebab kekalahan Harris.

Donald Trump.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat Partai Republik Donald Trump berhasil menang telak atas pesaingnya dari Demokrat Kamala Harris. Lantas apa yang membuat Trump bisa unggul jauh?

Seperti dilansir dari NPR, hasil pemilu menunjukkan bahwa masyarakat Amerika kurang peduli terhadap retorika Trump dan justru mendambakan perubahan.

Baca Juga

Jajak pendapat yang dilakukan tepat sebelum Hari Pemilihan menunjukkan Harris tidak mampu mengambil peran perubahan sebagai bagian dari pemerintahan Biden. Ini menjadi alasan pertama mengapa Trump akhirnya menang. 

Alasan kedua, banyak ahli menyebut inflasi yang tidak terkendali pada pertengahan masa jabatan pemerintahan Biden sebagai kunci kejatuhan Harris. Meskipun inflasi menurun, harga-harga tetap lebih tinggi dibandingkan saat Trump masih menjabat.

Para pemilih seperti Dale Roberts di Georgia melihat Harris sebagai perpanjangan tangan Presiden Biden. “Harris mempunyai kebijakan yang sama seperti Biden. Tidak ada dua cara untuk mengatasinya,” kata mantan polisi berusia 67 tahun itu.

“Tidak peduli bagaimana dia berbohong atau mencoba keluar dari situasi ini, dia tidak bisa lepas dari situasi tersebut. Dia seharusnya mengubah kebijakan atau mencoba untuk mengubah kebijakan saat dia menjadi wakil presiden.”

Alasan ketigas, seperti yang dilakukannya pada 2016, Trump tampaknya menggalang semangat pemilih kulit putih kelas pekerja pada siklus pemilu ini, khususnya laki-laki. Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa ia mengikis dukungan dari kelompok-kelompok utama terhadap Partai Demokrat, termasuk orang-orang Latin dan kulit hitam

“Pada akhirnya, apa yang dikatakan mengenai kemenangan Presiden Trump adalah bahwa masyarakat lebih bersedia untuk memilih sesuai dengan keuangan mereka,” kata jajak pendapat dari Partai Republik Jon McHenry.

Keempat, Trump juga terbantu oleh meningkatnya jumlah penyeberangan perbatasan di awal pemerintahan Biden yang menuai kecaman. Tidak hanya dari para gubernur dan wali kota dari Partai Republik, namun juga dari para gubernur dan wali kota dari Partai Demokrat yang mengecam pemerintahan Biden atas kebijakan imigrasinya di sepanjang perbatasan.

Beberapa orang berpendapat perpecahan di dalam Partai Republik, termasuk pembelotan para pemimpin partai besar seperti mantan anggota Partai Republik Liz Cheney, akan berakibat fatal bagi Trump.

Namun sayangnya Harris juga kesulitan mengartikulasikan visi yang jelas untuk masa depan negaranya, selain mendorong masyarakat untuk memilih menentang Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement