REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat bersama BTN Syariah menggelar sejumlah kegiatan di Universitas Jember (Unej) Jawa Timur pada Kamis (17/10/2024). Pertama adalah kunjungan ke kompleks perumahan yang difasilitasi dua instansi tersebut. Kedua, akad massal dan sosialisasi Tapera Syariah di kampus negeri terbesar di Jember Jawa Timur tersebut.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan Kontrak Pengelolaan Dana Tapera dengan prinsip Syariah dioperasikan sejak 14 Februari 2022. Berdasarkan database BP Tapera, tercatat per 30 September 2024 jumlah peserta sebanyak 255 ribu orang dengan dana kelolaan senilai Rp 505,8 miliar. Imbal hasil sejak peluncuran sebesar 10,38 persen. “Satu tahun terakhir imbal hasil mencapai 3,65 persen,” ujarnya di Kompleks Universitas Jember di hadapan sekitar 200 hadirin dari kalangan Civitas Akademika Unej dan perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Jember.
Sejak 14 Oktober 2024, BP Tapera telah merealisasikan akad pembiayaan Tapera berdasarkan prinsip syariah sebanyak 662 unit rumah. Realisasi efek yang telah dicairkan pada kredit pembiayaan rumah sebanyak 594 unit rumah.
Tercatat sejak tahun 2021 hingga per 14 Oktober 2024, BP Tapera secara keseluruhan telah merealisasikan akad pembiayaan KPR Tapera berbasis syariah secara nasional berdasarkan prinsip syariah sebanyak 2.975 unit rumah. “kalau digabung dengan konvensional sejumlah 14.776 rumah,” ujarnya.
“Di Provinsi Jawa Timur, kami catat hingga saat ini telah merealisasikan akad Tapera dengan total nominal akad Rp 189,43 Miliar untuk 1.285 unit rumah. Untuk akad syariah sendiri adalah sebanyak 156 unit rumah senilai Rp 23,08 miliar.
Kota dan Kabupaten Jember memberikan kontribusi sebanyak 121 unit rumah Tapera. Sebanyak 10 unit di antaranya adalah skema syariah dengan nilai Rp 1,3 miliar. Sedangkan untuk penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dikelola oleh BP Tapera sejak Tahun 2022. Jawa Timur, masuk dalam peringkat 5 tertinggi, yaitu sebesar 38.899 unit rumah senilai Rp 4,27 triliun yang tersalurkan. Kabupaten Jember sendiri menjadi bagian 7.553 unit rumah. Sebanyak 870 di antaranya berhasil dimiliki masyarakat melalui skema syariah.
“Kami sudah survei tadi rumah yang dimiliki dengan skema syariah. Kualitas bangunan sangat bagus, dibangun oleh alumnus Universitas Jember,” kata Heru Pudyo.
Total FLPP yang telah disalurkan BP Tapera sejak tahun 2022 hingga per 14 Oktober 2024 mencapai 618.354 unit rumah. Heru menjelaskan nilainya mencapai Rp 71,45 triliun.
Lebih lanjut dia menjelaskan besarnya nilai penyaluran itu menunjukkan pembiayaan perumahan berprinsip syariah saat ini menjadi alternatif yang sangat diminati masyarakat. “Kami berharap potensi tersebut dapat terus didukung oleh para pemangku kepentingan, seperti Pemerintah Daerah, Bank Penyalur, Pengembang Perumahan, untuk mewujudkan kepemilikan rumah pertama bagi masyarakat melalui Rumah Tapera,” kata Komisioner BP Tapera.
Direktur Konsumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan pihaknya sudah menyalurkan ratusan ribu rumah Tapera. “Tambahan kuota baru lebih dari 25 ribu. Total 147 ribu kuota, rada-rada kurang. Mudah-mudahan di akhir oktober jadi 150 ribu,” kata Hirwandi di Unej.
Dia menjelaskan rumah merupakan hal strategis. Sebab, di dalamnya warga negara mengaktualisasikan diri dan mendidik generasi penerus bangsa. Rumah menjadi wasilah menyiapkan SDM unggul yang kelak akan membangun bangsa ini menjadi berdaya saing dan unggul.
Pihaknya berkomitmen untuk membantu masyarakat mendapatkan program kredit perumahan rakyat (KPR). “Kami terus mengembangkan KPR. Ini aset BTN Syariah sudah 57 triliun nanti di masa yang akan datang akan spin of dan bertransformasi menjadi bank umum syariah,” kata Hirwandi.
BTN berkomitmen bekerja sama dengan Unej dalam hal keuangan. Juga transfer ilmu tentang perumahan. Berbagai pengalaman yang dimiliki dapat menjadi bahan riset dan pengembangan bisnis lebih lanjut.
Hirwandi menjelaskan perumahan dengan segala seluk beluknya menghidupkan 180-an industri plus ekonomi nasional. “Ada bisnis batu bata, besi, alumunium, keramik, beserta perabotan rumah dan aksesoris rumah,” kata Hirwandi.
Rektor Unej Iwan Taruna menjelaskan BP Tapera sangat bermanfaat untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan rumah. “Bagi yang memiliki pendapatan berlebih atau keluarganya sudah punya kelebihan harta, pasti mudah memiliki rumah, tapi bagi yang harus susah payah sendiri untuk punya rumah, tentu membutuhkan uluran tangan, “ kata Iwan dalam acara yang sama.
Iuran BP Tapera diambil dari sebagian kecil penghasilan para peserta. Kemudian dimanfaatkan untuk membantu peserta lainnya untuk memiliki rumah. Program ini mengandung nilai gotong yang bermanfaat meningkatkan empati, kolaborasi, dan persatuan.
Pihaknya mengimbau masyarakat luas memanfaatkan program tersebut yang bernilai sosial tinggi. Program ini menjadi strategis untuk masyarakat luas dan mendukung peningkatan kesejahteraan.