Rabu 09 Oct 2024 09:36 WIB

Dosen UMJ Dampingi Pembuatan Hidroponik Vertikal Tower

Teknologi hidroponik vertikal tower memungkinkan petani manfaatkan lahan terbatas.

Pekerja merawat berbagai jenis sayuran yang ditanam dalam rumah kasa (screen house) di halaman Balaikota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Berbagai jenis sayuran yang ditanam dengan cara hidroponik, aquaponik dan vertikal garden di dalam rumah kasa tersebut untuk mengenalkan budidaya pertanian di lahan terbatas perkotaan sebagai bagian ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pekerja merawat berbagai jenis sayuran yang ditanam dalam rumah kasa (screen house) di halaman Balaikota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Berbagai jenis sayuran yang ditanam dengan cara hidroponik, aquaponik dan vertikal garden di dalam rumah kasa tersebut untuk mengenalkan budidaya pertanian di lahan terbatas perkotaan sebagai bagian ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang diketuai oleh Lola Rahmadona, S.P., M.Si, dengan anggota Dr. Ir. Hj. Elfarisna, M.Si, dan Prof. Dr. Liza Nora, M.M. serta tim mahasiswa, memberikan pendampingan kepada para petani sebagai pelaku bisnis dalam pembuatan sistem hidroponik vertikal tower. 

Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi Hibah Kompetitif Nasional Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.

Baca Juga

Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani bayam hijau melalui teknologi hidroponik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Program ini juga bekerja sama dengan mitra usaha, yakni CV Hidroponikita dan merangkul CV Syaugi Lettuce Farm, yang berperan penting dalam transfer teknologi dan inovasi pertanian kepada masyarakat.

Teknologi hidroponik vertikal tower memungkinkan petani memanfaatkan lahan yang terbatas namun tetap menghasilkan panen yang optimal. “Teknologi ini sangat cocok diterapkan di wilayah perkotaan atau daerah dengan lahan sempit, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian tanpa harus memperluas lahan,” ujar Lola Rahmadona, ketua tim.

Lola Rahmadona menjelaskan program ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan agribisnis yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan pendapatan mitra secara signifikan. Mitra yang terlibat dalam program ini juga diberikan pelatihan teknis terkait operasional dan perawatan sistem hidroponik, sehingga mereka dapat mengadopsi teknologi ini secara mandiri.

Liza Nora salah satu anggota tim, menambahkan bahwa pendekatan ini sejalan dengan visi pemberdayaan masyarakat yang diusung oleh DRTPM, yaitu memberikan dampak positif yang berkelanjutan melalui penerapan teknologi tepat guna. 

"Selain itu kami ingin masyarakat mampu mengelola pertanian hidroponik secara mandiri dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan," ujar Elfarisna yang juga bertindak sebagai anggota tim.

Salah satu peserta, Muhammad Syaugi menyampaikan rasa terima kasihnya. “Saya sangat berterima kasih atas pendampingan ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, saya berharap bisa menerapkan teknik hidroponik ini untuk usaha kami," katanya.

Program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi hidroponik vertikal tower, serta memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan industri dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen UMJ dalam mendukung pengembangan masyarakat melalui inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement