Kamis 19 Sep 2024 13:43 WIB

Israel Gerakan Pasukan ke Utara Perbatasan Lebanon, Perang di Depan Mata

Israel menambah jumlah pasukannya ke perbatasan Lebanon.

Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.
Foto:

Perbatasan utara Israel dengan Lebanon merupakan tempat terjadinya konflik dengan Hizbullah sejak Oktober tahun lalu.

Seperti yang telah dilaporkan, sekitar 60.000 warga Israel telah mengungsi di wilayah tersebut karena baku tembak dengan Hizbullah.

Sebelumnya, menteri pertahanan Israel Yoav Gallant juga mengatakan, mereka membuka babak baru dalam perang. Pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan.

Bela Israel

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby pada Rabu (18/9) menolak spekulasi tentang kemungkinan Israel bertanggung atas sederet ledakan di Lebanon.

"Saya tidak akan terlibat dalam hipotesis atau berspekulasi tentang apa yang terjadi atau yang tidak terjadi atau siapa yang mungkin bertanggung jawab," kata Kirby saat jumpa pers.

Pernyataan Kirby tersebut menanggapi pertanyaan wartawan tentang apakah aksi Israel merupakan eskalasi, mempertanyakan apakah Israel melakukan apa yang didesak AS agar semua pihak terlibat menghindari hal tersebut.

"Saya tidak akan bisa membahas insiden-insiden ini selama beberapa hari terakhir dengan penjelasan apa pun, dengan cara apa pun," katanya.

Sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 2.800 orang lainnya terluka akibat ledakan massal penyeranta di Lebanon pada Selasa, menurut Kemenkes.

Gelombang kedua ledakan massal perangkat komunikasi pada Rabu (18/9) juga menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 300 orang lainnya.

Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menyalahkan Israel atas sederet ledakan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement