Rabu 11 Sep 2024 17:00 WIB

Keterbatasan tak Halangi Difabel untuk Terus Belajar

Difabel diharapkan mengembangkan potensi dirinya.

Penyandang Disabilitas Rungu di Yayasan Sehjira-Tangerang-Banten
Foto: Dok Republika
Penyandang Disabilitas Rungu di Yayasan Sehjira-Tangerang-Banten

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG --  Fakultas Desain dan Seni Kreatif, Universitas Mercu Buana, bekerjasama dengan Yayasan SEHJIRA, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini bertajuk "Penguatan Kemandirian Ekonomi bagi Penyandang Disabilitas Rungu di Yayasan Sehjira-Tangerang-Banten melalui Peningkatan Ketrampilan Berwirausaha di Sektor Ekonomi Kreatif".

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 7-8 September 2024, di Yayasan Sehjira, Tangerang. Pendanaan dilakukan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui skema hibah pemberdayaan berbasis masyarakat tahun 2024.

Baca Juga

Tim pengabdian masyarakat ini diketuai oleh DR Agus Budi Setyawan. Dalam sambutannya, Agus Budi Setyawan menyatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pada poin pengabdian kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas rungu melalui pelatihan kewirausahaan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dosen dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat. Sekaligus, mendukung prorgam pemerintah agar penyandang disabilitas dapat berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

Acara ini bertujuan untuk membekali para penyandang disabilitas rungu dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan sukses di era ekonomi kreatif. Rangkaian kegiatan dikemas secara interaktif dan aplikatif, meliputi Workshop Peningkatan Kepercayaan Diri untuk berwirausaha, Workshop Pemasaran Digital: Memberikan pemahaman dan praktik langsung tentang strategi pemasaran online, pemanfaatan media sosial, dan platform e-commerce.

Terakhir, Workshop Batik Celup: Melatih keterampilan membatik dengan teknik celup, membuka peluang usaha di bidang kerajinan tangan.

Selain itu, Workshop Cetak Sablon: Memberikan pengetahuan dan praktik langsung tentang teknik sablon, membuka peluang usaha di bidang percetakan dan merchandise.

Terakhir, Workshop Pola Jahit: Melatih keterampilan menjahit dan membuat pola, membuka peluang usaha di bidang fashion.

Keseriusan penyelenggaraan kegiatan ini juga tampak dengan hadirnya Dr. Rachmita Maun Harahap, selaku Anggota Komisi Nasional Disabilitas, yang berbagi ilmu dan pengalamannya serta memberikan motivasi kepada para peserta. Para penyandang disabilitas rungu sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan.

Keterbatasan tidak menghalangi mereka untuk terus belajar dan bersemangat menggapai impian menjadi wirausahawan sukses.

"Diharapkan, melalui kegiatan ini, para penyandang disabilitas rungu di Yayasan Sehjira dapat memiliki bekal yang cukup untuk mengembangkan potensi diri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kemandirian ekonomi mereka," ujar Rachmita.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement