Kamis 05 Sep 2024 14:09 WIB

CBO Mandiri Digital Universe Bahas Peran AI dalam Transformasi Pendidikan

Praktisi memberikan paparan mendalam tentang peran AI dalam Dunia pendidikan.

Praktisi memberikan paparan mendalam tentang peran AI dalam Dunia pendidikan.
Foto: dok Republika
Praktisi memberikan paparan mendalam tentang peran AI dalam Dunia pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dalam rangkaian acara Seminar Kemerdekaan Digital bertema “Artificial Intelligence for Education: Transformasi Pendidikan di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Pontianak di Harris Hotel Pontianak, pada Kamis (29/8/2024).

Ibnu Alfarobi, Chief Business Officer (CBO) Mandiri Digital Universe (MDU), serta praktisi AI dan Digital Marketing Specialist, memberikan paparan mendalam tentang peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan.

Baca Juga

Ibnu menjelaskan definisi dasar AI (Artificial Intelligence) adalah, teknologi yang memungkinkan mesin untuk melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah.

“Sejak pertama kali dikenalkan pada pertengahan abad ke-20, AI telah mengalami perkembangan pesat, dari sekadar konsep teoritis hingga menjadi teknologi yang kini terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan kita," jelas Ibnu.

Ibnu juga menyoroti sejarah perkembangan AI yang dimulai dari pengembangan komputer pertama hingga era big data dan machine learning. AI bermula dari penelitian dasar tentang bagaimana mesin dapat meniru pemikiran manusia.

"Namun, baru pada dekade-dekade terakhir ini, dengan munculnya data yang melimpah dan peningkatan kapasitas komputasi, AI benar-benar menjadi sebuah revolusi teknologi yang nyata,” lanjutnya.

Mengenai jenis-jenis AI, Ibnu menjelaskan bahwa ada beberapa kategori utama, seperti AI lemah (narrow AI) dan AI kuat (general AI). AI lemah dirancang untuk melakukan tugas tertentu, seperti asisten virtual yang kita gunakan sehari-hari.

"Sementara AI kuat adalah sistem yang memiliki kecerdasan umum dan mampu melakukan berbagai jenis tugas yang memerlukan kecerdasan, meskipun ini masih lebih bersifat teoritis,” jelasnya.

Ketika berbicara tentang relevansi AI dalam transformasi pendidikan, Ibnu menekankan pentingnya AI dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif dan inklusif.

“AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita mendidik. Dengan teknologi ini, kita bisa personalisasi pembelajaran, mendukung siswa dengan kebutuhan khusus, dan memberikan analisis yang lebih mendalam tentang kinerja akademis,” ujarnya.

Namun, Ibnu juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi dalam integrasi AI ke dunia pendidikan.

“Tantangan terbesar yang kita hadapi adalah bagaimana memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang etis dan tidak memperlebar kesenjangan pendidikan. Selain itu, ada juga tantangan teknis, seperti kebutuhan infrastruktur yang memadai dan pelatihan guru untuk menggunakan teknologi ini secara efektif,” jelasnya.

Mengakhiri paparannya, Ibnu memberikan pesan penting kepada para peserta seminar. AI dalam pendidikan bukan hanya sekadar alat bantu teknologi, tetapi juga motor penggerak yang mengarahkan transformasi sistem pendidikan menuju model yang lebih adaptif, inklusif, dan berfokus pada pengembangan individu secara holistik.

"Kita harus memastikan bahwa AI digunakan untuk memperkuat, bukan menggantikan, peran pendidik dalam membimbing dan menginspirasi siswa,” pesan Ibnu.

Seminar ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana AI dapat diterapkan dalam pendidikan dan tantangan yang harus dihadapi untuk mengoptimalkan manfaat teknologi ini.

Universitas BSI Kampus Pontianak berharap bahwa melalui diskusi seperti ini, para pendidik dan siswa dapat lebih siap menghadapi perubahan di era digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement