Kamis 29 Aug 2024 00:57 WIB

Pusat Bahasa Tingkatkan Literasi di TBM Masure, Halmahera

Komunitas Penggerak Literasi akan dapat bantuan Banpem masing-masing Rp 50 juta.

Ketua TBM Masure Desa Bale, Elzam Zami saat menerima Banpem dari pemerintah.
Foto: Dok istimewa
Ketua TBM Masure Desa Bale, Elzam Zami saat menerima Banpem dari pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA -- Pemerintah terus berupaya meningkatkan budaya literasi masyarakat  dengan berbagai program. Terbaru, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), 340 komunitas se-Indonesia mendapatkan Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi 2024 masing-masing Rp 50 juta. 

Salah satu calon penerima bantuan dari Maluku Utara yaitu TBM Masure, mengapresiasi positif perhatian Pemerintah. TBM Masure yang berlokasi di Desa Bale, Oba, kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara berencana melakukan kegiatan pelatihan cara tepat dan cepat mengajar membaca, bengkel menulis serta pelatihan membaca nyaring (read a loud).

Baca Juga

 “Kegiatan rutin kami di pesisir Pulau Halmahera ini adalah membuka kelas baca tulis berhitung (calistung), karena banyak sekali anak SD di desa kami dan sekitarnya di kelas tinggi yang belum bisa membaca. Di SMP dan SMA pun masih terpantau ada,” kata Ketua TBM Masure Desa Bale, Elzam Zami.

Selain mengajari anak membaca, relawan TBM Masure, kata Elzam, juga melayani baca di tempat dan pinjam buku, kegiatan seni, menulis dan kelas bercerita (mendongeng) dan aktivitas sosial lain.

TBM Masure akan menyasar anak-anak sekaligus orangtua mereka sebagai peserta kegiatan. Selain komunitas lain dan guru-guru di sekolah TK/PAUD, SD, SMP dan SMA. Semua kegiatan literasi nanti, akan berpusat di teras rumahnya yang disulap sebagai perpustakaan dengan koleksi hampir 2.000 buku. Dia pun akan melibatkan Ikatan Pemuda Bale (IPB) beserta PKK Desa Bale untuk bersinergi merealisasikan kegiatan literasi.

Elzam mengatakan, di kawasan timur, khususnya Maluku Utara masih jauh tertinggal di bidang pendidikan dan budaya literasi. Aktivitas membaca dan menulis pun, fondasi awalnya adalah bisa membaca aksara dulu. "Ini realitas yang kami temui, jauh sebelum viral di sosmed soal siswa SMP belum bisa membaca di Pulau Jawa beberapa waktu lalu,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (28/8/2024).

Selain TBM Masure, terdapat lima komunitas lain di Maluku Utara yang memperoleh bantuan serupa. Mereka adalah Sabua Baca Pustaka Rimba, Teras Baca Umi dan Taman Baca Lolube (Ternate), Literasi Jagaloa Afa-afa (Tidore Kepulauan), serta Lela Baca Fahahu (Kepulauan Sula). Sebelum mendapat bantuan dan melaksanakan kegiatan, enam komunitas  tersebut mendapat Pembekalan Calon Penerima Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk Komunitas Penggerak Literasi 2024 di The Sultan Hotel dan Residence Jakarta, 27-30 Agustus 2024 bersama ratusan komunitas daerah lain.

Pembekalan calon penerima bantuan

Pemerintah melalui Plt Kepala Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafid Muksin, pada pembukaan pembekalan yang berlangsung Selasa malam, menjelaskan Banpem adalah bukti Negara hadir di tengah komunitas sastra dan literasi. “Banpem sudah dilakukan sejak 2023 untuk komunitas sastra. Pada 2024 ini untuk pertama kali diberikan bagi komunitas penggerak literasi. Dana Rp 50 juta ini sebenarnya tidak sebanding dengan pengorbanan penggerak literasi di Indonesia yang selama ini berkegiatan secara mandiri dan swadaya,” kata Hafid.

Hafid menambahkan 340 komunitas terpilih dari 1.352 pendaftar melalui seleksi ketat lewat aplikasi online yang disiapkan. Oleh karena itu, harus digunakan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Khususnya untuk mendorong perkembangan komunitas penggerak literasi sebagai sarana menumbuhkan minat baca tulis, meningkatkan kecintaan pada buku serta menggiatkan literasi di tengah masyarakat. Di samping membantu program Merdeka Belajar dan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Sebelum kembali ke daerah masing-masing, melalui pembekalan, Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memberikan materi dan kesempatan perbaikan proposal dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) serta pelaporan. Termasuk materi agar kegiatan yang dilakukan nanti  sesuai dengan tujuan program, yaitu penguatan komunitas literasi, pelibatan literasi masyarakat dan penambahan koleksi bacaan.

“Tahun depan program rencananya akan terus berlanjut. Komunitas yang telah mendapatkan tahun ini bisa mengajukan kembali proposal untuk diseleksi,” lanjutnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Forum TBM Opik yang ikut memberi pembekalan, menyemangati komunitas literasi calon penerima bantuan. Dia meminta agar kegiatan yang direalisasikan kelak tidak melenceng dari kegiatan peningkatan budaya literasi Indonesia.

“Banpem murni untuk komunitas berkegiatan. Selama ini teman-teman tanpa dana pun bisa berkegiatan dan aktif menggerakkan budaya literasi. Dengan Negara hadir memberikan bantuan, harusnya kegiatan TBM dan komunitas lain akan lebih mantap lagi,” ujar Opik.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement