Senin 12 Aug 2024 10:58 WIB

Kembali Berjaya di Olimpiade, China Tegaskan Status Sebagai Negara Adidaya

China hanya kalah di perhitungan perak dari AS di Olimpiade Paris.

Bendera Amerika Serikat (AS) dan China.
Foto:

 

Sejak Olimpiade Athena 2004, China terus menjadi pesaing tersengit AS. Namun, dalam Olimpiade Rio 2016, mereka disalip Inggris dari dua terbaik Olimpiade.

Kini, dalam Olimpiade Paris 2024, China yang berpenduduk 1,4 miliar kembali bertarung ketat dengan AS yang berpenduduk 333,3 juta, seperti terjadi tiga tahun lalu di Tokyo.

Perolehan medali emas China hanya berselisih satu keping dari yang dikumpulkan AS dalam Olimpiade Tokyo.

Walau tak pernah bisa melampaui AS dalam total medali yang dikumpulkan, China semakin ketat menyaingi AS dalam perolehan medali emas.

Kini, mereka melakukan sapu bersih emas loncat indah dan tenis meja, serta menjadi juara umum beberapa cabang olahraga, termasuk bulu tangkis, menembak, dan angkat besi.

Lantas, mengapa China bertambah kuat dari Olimpiade ke Olimpiade?

Bonus demografi, kemampuan ekonomi, dan kebanggaan nasional adalah tiga fondasi yang membuat China mendominasi arena demi arena olahraga.

China adalah negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia setelah India. Mereka juga negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Tak seperti India yang bahkan tertinggal dari Indonesia dalam arena Olimpiade, China sukses menerjemahkan bonus demografi dan pencapaian ekonomi menjadi sukses di arena olahraga, termasuk Olimpiade.

Dari 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia, hanya AS, Rusia dan China yang berhasil memanfaatkan bonus demografi. Namun itu semua tak akan tercipta tanpa ada misi politik dan ideologis, berupa pesan tentang keunggulan sistem bernegara di China.

 

China memang mewakili sistem yang berbeda dari kebanyakan negara. China adalah sedikit dari negara berideologi komunis yang masih bertahan.

Tapi tak seperti umumnya negara-negara komunis, China merangkul ekonomi pasar dan bahkan liberalisme. Ini membuat China bertahan ketika Uni Soviet runtuh pada 1991 dan kebanyakan rezim komunis tumbang di berbagai belahan dunia.

Misi China...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement