Senin 05 Aug 2024 15:39 WIB

Dua Kali, Inggris Hampir Jadi Kerajaan Islam

Raja Charles III juga menunjukkan penghargaan pada agama Islam.

Raja Henry II. Raja ini sempat mengancam akan menjadikan Inggris kerajaan Islam.
Foto:

Saat kedua Inggris hampir menjadi kerajaan Islam adalah pada tahun 1212. Hal ini merujuk kesaksian biarawan St Albans, Matthew Paris (1200-1259), dalam bukunya Chronica Majora. Paris menuliskan bukti-bukti kuat bahwa Raja John dari Inggris (memerintah 1199-1216) pada 1212 mengirimkan duta besar kepada penguasa Spanyol bagian selatan dan Afrika bagian utara, yaitu Khalifah Almohad al-Nāṣir (memerintah 1199-1213). 

Utusan tersebut mengajukan tawaran dari John kepada khalifah untuk meninggalkan agama Kristen dan berpindah agama kepada Islam. Paris mengaku pernah mendengar hal tersebut dari salah satu utusan dari London.

kala itu, John, berada di bawah tekanan setelah pertengkaran dengan Paus Innosensius III menyebabkan Inggris ditempatkan di bawah larangan, yang melarang segala bentuk ibadah dan praktik keagamaan lainnya. John sendiri dikucilkan, sebagian negara memberontak dan ada ancaman invasi Perancis.

Menulis dua dekade setelah peristiwa tersebut, Matthew Paris mengklaim bahwa, dalam keputusasaan, John mengirim utusan ke al-Nâsir untuk meminta bantuannya. Sebagai imbalannya, John menawarkan untuk masuk Islam, menjadikan negara itu berada di bawah kekuasaan khalifah dan mengubah Inggris menjadi negara Muslim. 

Di antara delegasi tersebut adalah Master Robert, seorang pendeta dari London. Al-Nâsir dikatakan sangat muak dengan permohonan John yang merendahkan sehingga dia menyuruh utusannya pergi. 

Sikap raja-raja tersebut terhadap Islam bisa jadi menurun pada keturunan mereka, raja Charles III yang kini menjadi kepala monarki. Raja Charles III sudah menunjukkan penghargaan pada Islam jauh sebelum ia menjadi raja September lalu. Pada 1990-an, Charles menyatakan bahwa ia ingin dikenal sebagai "Defender of Faith” yang artinya “Pembela Iman" dengan konotasi keyakinan secara umum.

photo
Raja Charles dan Islam - (Republika)

Hal itu sebuah perubahan kecil nan sangat simbolis dari gelar tradisional raja Inggris sebagai “Defender of the Faith” yang lebih khusus merujuk pada aliran Kristen Anglikan yang merupakan agama resmi kerajaan. 

Charles juga sebelumnya menyatakan percaya pada kekuatan penyembuhan yoga dan pernah menyebut Islam sebagai "salah satu harta karun terbesar dari akumulasi kebijaksanaan dan pengetahuan spiritual yang tersedia bagi umat manusia". Ia berulang kali menekankan bahwa ajaran Islam harus dicontoh dalam hal pelestarian lingkungan hidup dan pencegahan perubahan iklim.

Charles telah menjadi pelindung Pusat Studi Islam Oxford selama 30 tahun, memberikan dukungan kepada Nizami dalam upaya membangun pusat akademis untuk mempelajari semua aspek dunia Islam, termasuk sejarah, ilmu pengetahuan dan sastra, serta agama. Selama tahun-tahun tersebut, pusat studi ini berubah dari bangunan kayu yang tidak mencolok menjadi sebuah kompleks yang memiliki perpustakaan sendiri, fasilitas konferensi, dan masjid lengkap dengan kubah dan menara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement