Ahad 04 Aug 2024 21:30 WIB

Tiga Kecamatan di Padang Alami Kekeringan Akibat Kemarau

Kekeringan di sejumlah lokasi tersebut merupakan dampak kemarau panjang di Padang.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang petani menunjukan kekeringan yang sedang terjadi di Padang (ilustrasi). BPBD Sumbar menyebutkan kekeringan terjadi di beberapa lokasi di Padang.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang petani menunjukan kekeringan yang sedang terjadi di Padang (ilustrasi). BPBD Sumbar menyebutkan kekeringan terjadi di beberapa lokasi di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), menyebutkan kekeringan terjadi di sejumlah lokasi di tiga kecamatan yang ada di kota setempat sejak Sabtu (27/7/2024) hingga saat ini.

Baca Juga

"Berdasarkan pemetaan yang kami lakukan diketahui kalau kekeringan terjadi di beberapa lokasi yang tersebar di tiga kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Hendri Zulviton di Padang, Ahad (4/8/2024).

Ia mengatakan tiga kecamatan tersebut adalah Lubuk Kilangan, Padang Selatan, dan Lubuk Begalung. Di Lubuk Begalung kekeringan terjadi di kawasan Mustika III, Berlian Raya III, dan Masjid Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX dengan jumlah warga terdapat mencapai 553 kepala keluarga (KK).

Di Kecamatan Lubuk Kilangan kekeringan terjadi di Padang Besi dengan jumlah warga terdampak mencapai 353 KK. Sedangkan di Kecamatan Padang Selatan kekeringan dialami oleh warga di Jalan Belawan, Rawang, Sebarang Pambayan, dan Bukit Gado-Gado dengan jumlah warga terdampak mencapai 368 KK.

Hendri mengatakan untuk mengatasi kekeringan yang dialami oleh warga tersebut pihaknya menyiagakan personel untuk menyalurkan air bersih setiap harinya. BPBD Padang mencatat sejak Sabtu (27/7/2024) hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan 70 ton lebih air kepada warga yang terdampak kekeringan.

Ia menjelaskan kekeringan yang terjadi di sejumlah lokasi tersebut merupakan dampak kemarau panjang yang terjadi di Padang. "Sampai saat ini BPBD Padang masih terus menyiagakan personel setiap harinya demi melayani warga yang membutuhkan air bersih," ujarnya.

Ia mengatakan mekanisme untuk meminta penyaluran air bersih warga bisa melapor kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) yang diteruskan ke kelurahan kemudian ke BPBD. Pihaknya masih terus memantau perkembangan terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca, namun puncak kemarau diprediksi hingga Agustus 2024.

BPBD Padang mengimbau warga agar bisa menghemat penggunaan air di tengah musim kemarau saat ini. Selain itu, warga juga diminta untuk memperhatikan instalasi listrik, serta benda atau barang yang dapat menyulut kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement