REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Sejumlah pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar Israel didepak dari badan dunia tersebut. Sejauh ini, Israel telah menghancurkan ratusan fasilitas PBB di Jalur Gaza.
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, telah menyuarakan seruannya agar Israel didepak dari PBB pada Jumat (19/7/2024).
Ia mengunggah kembali seruan sebelumnya di media sosial untuk “mendepak” Israel oleh pelapor khusus PBB mengenai hak atas perumahan yang layak, Balakrishnan Rajagopal. Albanese mengatakan ini adalah “waktunya” untuk mengeluarkan Israel dari badan dunia tersebut.
Pelapor PBB untuk bidang perumahan, Balakrishnan Rajagopal, mengatakan pada Selasa bahwa saat ini adalah “waktu yang tepat” untuk mengambil tindakan ketika Israel melanjutkan “serangan kriminal” terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza “tanpa konsekuensi apa pun”.
“Israel harus dicopot dari PBB, seperti yang dilakukan pada rezim apartheid Afrika Selatan”, kata Rajagopal dalam sebuah postingan di media sosial.
PBB pada Kamis mengecam juru bicara pemerintah Israel karena menyebut kepala UNRWA sebagai “simpatisan teroris”. Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan komentar David Mencer dari Israel “benar-benar berbahaya”.
Mencer membidik Kepala UNRWA Phillipe Lazzarini dalam pidatonya yang direkam pada hari Rabu, mengatakan bahwa lembaganya telah disusupi secara mendalam oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina.
Time to #UNseatIsrael from the UN. https://t.co/il87Umf8lP
— Francesca Albanese, UN Special Rapporteur (FranceskAlbs) July 18, 2024
“Sekarang jika PBB melakukan apa yang seharusnya dilakukan, maka Philippe Lazzarini seharusnya menjadi salah satu orang yang baik, namun kenyataannya tidak,” kata Mencer.
“Dia [Lazzarini] adalah salah satu orang jahat. Seorang simpatisan teroris. Seorang yang memungkinkan terjadinya pembunuhan terhadap orang Yahudi. Seorang pembohong."
Dujarric dari PBB menyebut retorika tersebut “tercela”, dan memperingatkan bahwa hal itu membahayakan keselamatan Lazzarini.
“Menggunakan bahasa yang menghasut yang dia gunakan untuk menggambarkan Tuan Lazzarini … di lingkungan yang sudah sangat bergejolak – sangat tercela dan benar-benar berbahaya,” kata Dujarric kepada Aljazirah. “Hal ini membahayakan pejabat senior PBB yang hanya fokus membantu warga sipil di Gaza. Untuk meringankan penderitaan mereka,” ujarnya.