Sabtu 06 Jul 2024 11:35 WIB

Peduli Masa Depan Bumi, Taiwan Luncurkan 'Kampanye Go Green with Taiwan'

Tiga proposal terbaik mendapatkan uang 20 ribu dolar AS atau sekitar Rp 327 juta.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana gedung pencakar langit di Kota Taipei, Taiwan.
Foto: RTI
Suasana gedung pencakar langit di Kota Taipei, Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen Taiwan dalam membangun industri ramah lingkungan dan berkelanjutan merambah ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Administrasi Perdagangan Internasional (ITA) di bawah Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) dan Dewan Pengembangan Perdagangan Eksternal Taiwan (TAITRA) meluncurkan kampanye bertajuk 'Go Green with Taiwan'.

International Trade Administration (TITA) Director General Cynthia Kiang dalam keterangannya, Jumat (6/7/2024) mengatakan, inisiatif tersebut bertujuan untuk mendorong proposal inovatif dalam mencapai keberlanjutan lingkungan dan ekonomi yang fokus pada penggunaan produk dan solusi ramah lingkungan Taiwan. Menurut dia, proposal juga dapat berupa pengembangan kerja sama teknologi untuk mencapai kelestarian lingkungan dan ekonomi.

Baca Juga

"Proposal terpilih akan mendapatkan dukungan dalam menjalin kolaborasi dengan perusahaan Taiwan, mempromosikan kerja sama bilateral untuk masa depan yang berkelanjutan," kata Cynthia dalam siaran pers kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (6/7/2024).

Cynthia mengatakan, kampanye itu  sangat berguna untuk masa depan Taiwan. Sehingga pihaknya mengajak badan hukum, kelompok nonbadan hukum, seperti institusi penelitian, LSM, asosiasi publik, dan universitas untuk berkolaborasi dalam upaya menghadirkan masa depan yang lebih baik.

Dia menjelaskan, terdapat empat kategori yang wajib dipenuhi perusahaan yang ingin mengajukan proposal dalam kampanye Go Green with Taiwan. "Pertama adalah tentang keberlanjutan lingkungan dan ekonomi, kelayakan, inovasi, serta terkait koneksi produk atau solusi dari perusahaan Taiwan," jelas Cynthia.

Selanjutnya, proposal yang masuk nantinya akan ditinjau oleh para ahli dalam proses seleksi awal, semifinal, dan final kompetisi. Pengajuan, kata Cynthia, harus menyertakan dokumen pendukung untuk memverifikasi identitas dan afiliasi pengusul.

Proposal juga harus ditulis dalam bahasa Inggris dan berfokus pada tema inti kampanye, yaitu keberlanjutan lingkungan dan ekonomi. Proposal akan dievaluasi berdasarkan empat kriteria utama, masing-masing memiliki bobot 25 persen keberlanjutan lingkungan ekonomi, kelayakan, inovasi, serta integrasi produk atau solusi Taiwan.

Tiga proposal terbaik akan mendapatkan uang sebesar 20 ribu dolar AS atau sekitar Rp 327 juta. Selain itu, pemenang juga akan berangkat ke Taiwan secara gratis untuk dapat mempelajari tentang praktik berkelanjutan di negara tersebut hingga membangun jaringan dengan para pakar.

Proses pengumpulan proposal mulai dibuka pada 19 Juni 2024 hingga 31 Agustus 2024. Seleksi awal pada 9 September hingga 2 Oktober 2024, semifinal pada 1 November 2024, dan kompetisi final pada 10 Desember 2024.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement