Selasa 25 Jun 2024 09:54 WIB

Jalani Proses Penyembuhan Cedera Atlet Lari Cianjur, dr Mohammad Wahyu Ambil Langkah Ini

Fisioterapi pun akan segera dilakukan.

dr. Mohammad Wahyu Ferdian (36) datang ke rumah Chindi untuk memeriksa kondisi sang atlet.
Foto: Dok. Pri
dr. Mohammad Wahyu Ferdian (36) datang ke rumah Chindi untuk memeriksa kondisi sang atlet.

 

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Chindi Silviani (21 tahun), atlet lari asal Cianjur, Jawa Barat mengalami cedera serius saat berlatih untuk pertandingan lari gawang di Solo, Jawa Tengah. Insiden ini menyebabkan Chindi mengalami patah dua tulang di lengan kirinya pada November 2023.

Baca Juga

Hampir setengah tahun setelah kecelakaan tersebut, Chindi belum juga mendapat perhatian atau bantuan dari pemerintah setempat maupun KONI Kabupaten Cianjur. Ayah Chindi, Ace Sopian (44), menyatakan kekecewaannya terhadap kurangnya dukungan dari pihak berwenang. Menurut Ace, putrinya telah bergabung dengan KONI Cianjur sejak 2017, berkompetisi dalam nomor lari 200 meter dan 400 meter. Pada 2019, Chindi meraih medali emas dalam Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (Popspenas) VIII, mewakili Jawa Barat di cabang atletik.

Ace menjelaskan bahwa Chindi dipilih untuk mengikuti program lari 100 meter gawang di Solo karena tidak ada atlet lari gawang lainnya. “Anak saya yang tidak terbiasa lari gawang, jadi pas saat di loncatan terakhir kakinya nyangkut di gawang sampai dia terjatuh dan mengakibatkan kedua tangan anak saya patah,” katanya.

Dua pekan setelah operasi pertama di RS Cianjaur, Chindi harus menjalani operasi kedua karena infeksi di tangannya. Semua biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS pribadi.

Keluarga Chindi mengeklaim kurangnya perhatian dari pemerintah dan KONI terhadap musibah yang menimpa Chindi. 

Dalam situasi ini, seorang warga Cianjur bernama dr. Mohammad Wahyu Ferdian (36) datang ke rumah Chindi untuk memeriksa kondisinya. Ia memberikan santunan serta bantuan pengobatan gratis, termasuk fisioterapi atau rehabilitasi medis hingga sembuh total secara cuma-cuma. Langkah ini memberi harapan bagi Chindi dan keluarganya di tengah kekecewaan yang mereka rasakan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement