REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selalu ada tempat kuliner yang mempromosikan kuliner nusantara. Salah satunya Girli Coffee. Kafe yang terletak di Bogor itu menarik perhatian Indonesia Gastronomy Community (IGC), sebuah komunitas pecinta makanan Nusantara.
IGC pada 18 Juni, berkunjung ke Girli Coffee untuk secara langsung menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya karena telah mendukung lestarinya makanan Indonesia walaupun dengan tema kafe.
Ria Musiawan selaku Ketua Indonesian Gastronomy Community (IGC) datang ke Girli secara langsung untuk menyampaikan apresiasinya terhadap kekonsistenan Girli membawakan makanan Nusantara di Tengah gempuran kafe modern.
“Kami dari Indonesian Gastronomy Community, sebuah komunitas yang peduli terhadap perkembangan dan kelestarian makanan Nusantara hari ini datang untuk mengapresiasi Girli Coffee sebesar-besarnya karena walaupun bertemakan kafe yang mungkin orang-orang berpikiran hanya membawakan makanan-makanan western, Girli sangat banyak membawakan menu Nusantara seperti nasi goreng rempah, ayam sambal matah, rawon, kopi tubruk, kopi pandan, kopi kelapa, dan masih banyak lagi," ujar Ria Musiawan, ketua Indonesia Gastronomy Community. (18/6)
IGC turut mengapresiasi Girli karena menyuguhkan nuansa alam yang menyejukkan dan menangkan bagi para pengunjung. Dengan pemandangan pegunungan dan dekat Sungai, Girli berhasil membuat anggota-anggota IGC terpukau.
“Kami sangat nyaman berada di sini. Saat sampai, angin sejuk dan pemandangan yang bagus sudah cukup memukau kami. Diapit oleh dua Sungai membuat kami merasa sangat dekat dengan alam. Ditambah di sini juga terdapat kolam ikan yang juga bisa jadi daya tarik bagi pengunjung terutama anak-anak. Pokoknya view di Girli ini top sekali," tambah Ria Musiawan.
Pada acara ini, IGC juga melakukan ‘tumpengan’ sebagai bentuk rasa syukur sekaligus simbol apresiasi kepada Girli Coffee. Ketua IGC sempat menjelaskan filosofi dari tumpeng dalam budaya Jawa yang memiliki arti doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di sana juga diajarkan cara memotong tumpeng yang benar dan sesuai dengan adat asli serta penuh dengan makna dan filosofi.
IGC selanjutnya berencana untuk membuat sebuah buku yang menjelaskan tentang filosofi dan asal usul tradisi tumpengan ini.
“IGC sangat peduli dengan masakan Nusantara dan nasib makanan Nusantara kedepannya. Salah satu cara kami untuk dapat meneruskan hal tersebut adalah dengan membuat buku mengenai asal-usul dan juga filosofi yang mendasari tradisi tumpengan yang marak dilakukan sebagai ajang syukuran di Indonesia. Dengan buku tersebut, diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal dan mengetahui makna dibalik tumpengan dan bukan hanya menikmati saja,” tutup ketua Indonesia Gastronomy Community (IGC) tersebut.
Di acara tersebut hadir juga manajer operasional Girli Coffee, Adito Wibisono, yang turut memeriahkan acara serta menjamu tamu tamu IGC yang hadir. Adito menghargai dan senang atas acara apresiasi yang diadakan di Girli Coffee tersebut.
Adito menerangkan bahwa Girli Coffee tidak pernah absen dalam membawakan nuansa Nusantara kepada para pengunjung baik dari segi makanan dan segi suasana kafe.
“Girli Coffee ini ada di Cibereum, Kabupater Bogor dan berdiri pada 9 Maret 2024 lalu. Girli sebenarnya singkatan dari pinggir kali coffee dimana kafe ini diapit oleh dua buah kali atau sungai. Di sini juga ada kolam yang diisi ikan nila untuk dibudidayakan. Kolam ini juga dapat menjadi daya Tarik bagi Girli Coffee dimana tidak jarang pengunjung datang untuk menikmati hidangan kafe sekaligus memberi makan ikan di sini.” Ujar Adito Wibisono. (16/8)
Girli Coffee memang memiliki konsep me-lokalkan stigma-stigma masyarakat yang menggambarkan bahwa semua kafe hanya membawakan makanan-makanan barat atau western cuisine. Girli Coffee tampil sebagai wajah kafe yang bernuansa alam dan membawakan makanan-makanan khas Nusantara.
Girli Coffee ini memang fokusnya untuk menghadirkan kafe yang memiliki nuansa alam dan juga menyuguhkan menu-menu Nusantara. Dengan begitu, pengunjung merasa dekat dengan alam dan dekat dengan Indonesia.
"Di Girli Coffee and eatery ini, kami menyuguhkan kopi-kopi lokal dan menu makanan Nusantara. Untuk kopi, kami punya signature coffee seperti kopi kelapa, kopi pandan, kopi tubruk, dan masih banyak lagi. Untuk makanan lokal, kami memiliki nasi goreng rempah, bakmi godog, sop buntut, singkong goreng, tahu cabe garam, dan masih banyak lagi menu-menu lokal lainnya. Walaupun kami berbasis kafe yang mungkin menurut orang-orang adalah sebuah tempat santai yang modern dan eksklusif, namun kami hadir dengan wajah yang berbeda. Yakni kafe lokal dengan makanan-makanan khas nusantara," tutup manajer operasional Girli Coffee tersebut.