Sabtu 15 Jun 2024 06:37 WIB

10 Ribu Tentara Israel Kena Mental

Kebrutalan mereka sendiri di Gaza yang menghantui tentara Israel.

Tentara Israel saat pemakaman rekannya yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.
Foto: AP Photo/ Ohad Zwigenberg
Tentara Israel saat pemakaman rekannya yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, Selasa, 11 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Ribuan tentara Israel yang kembali dari Jalur Gaza menderita gangguan stres pascatrauma. Sejauh ini tercatat lebih dari 10.000 tentara cadangan telah meminta layanan kesehatan mental.

The Jerusalem Post melaporkan, beberapa hari lalu seorang tentara melakukan bunuh diri setelah menerima perintah untuk kembali bertugas militer di Jalur Gaza. Sebelumnya, surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan bahwa 10 perwira dan tentara Israel telah melakukan bunuh diri sejak 7 Oktober, beberapa di antaranya bunuh diri dalam pertempuran di pemukiman sekitar Gaza.

Baca Juga

Mei lalu, sebuah penerbangan oleh maskapai sewaan El Al, Sun D'Or menuju ke Georgia terpaksa berbalik dan mendarat setelah seorang penumpang menyerang awak kabin. Pria itu diketahui merupakan anggota IDF yang mengalami gangguan stres pasca-trauma yang disebabkan oleh tugasnya di Jalur Gaza. 

“Dia memukul pramugari dan berteriak ke seluruh pesawat hingga tiba-tiba tumbang,” kata seorang saksi mata dilansir the Times of Israel. Dia mengatakan penumpang tersebut berteriak, “Saya berada di Gaza, dan saya menderita PTSD, saya melihat mayat-mayat terbang di udara.”

Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, juga sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah menyelamatkan seorang tahanan Israel dari upaya bunuh diri di mana dia ditangkap di Jalur Gaza.

Pada pertengahan Maret lalu, tentara Israel mengakui bahwa mereka menghadapi masalah kesehatan mental terbesar sejak 1973, dengan latar belakang perang yang dilancarkan faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza dengan tentara pendudukan sejak Al- Banjir Aqsa.

photo
Seorang tentara Israel keliru mengira dia mendengar sirene serangan udara dan melompat ke tanah untuk berlindung di Kibbutz Beeri, Israel, Rabu, 11 Oktober 2023. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Bulan lalu, surat kabar Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa jajak pendapat internal di tentara Israel menunjukkan bahwa hanya 42 persen perwira militer permanen yang ingin terus bertugas setelah berakhirnya perang di Gaza, dibandingkan dengan 49 persen yang tercatat pada Agustus tahun lalu.

Laporan dari Israel menyatakan bahwa pasukan cadangan tentara menderita kekurangan tentara saat perang memasuki bulan kesembilan, dan tentara Israel telah mulai mencari sukarelawan untuk berperang di Gaza.

Tentara Israel mengakui bahwa jumlah tentara yang terluka sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober lalu mencapai 3.763 orang. Sebanyak 1.902 di antaranya terluka sejak dimulainya pertempuran darat pada tanggal 27 bulan yang sama.

Jumlah korban tewas dalam tentara pendudukan telah mencapai 646 tentara dan perwira sejak awal perang, termasuk 294 orang tewas dalam pertempuran darat di Jalur Gaza. Namun, rumah sakit dan media Israel telah mengkonfirmasi bahwa jumlah sebenarnya korban tewas dan terluka di kalangan tentara lebih besar dari yang diumumkan.

Penyebab bunuh diri... baca halaman selanjutnya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement