REPUBLIKA.CO.ID, SIKKA -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya hujan terjadi di puncak Gunung Ile Lewotolok.
"Bagi masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai, waspada terhadap banjir lahar hujan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel ketika dihubungi dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Kamis (30/5/2024).
Menurut Jeffry semua sungai atau kali yang berhulu dari puncak Gunung Ile Lewotolok berpotensi banjir lahar ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di puncak. "Sehingga jika terjadi hujan di puncak, masyarakat harus waspada potensi ancaman lahar hujan itu," ucapnya mengingatkan.
Gunung Api Ile Lewotolok merupakan gunung api di NTT yang satu-satunya berada pada Level III atau Siaga. Dari laporan aktivitas gunung api yang disampaikan oleh Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, terdapat 15 kali letusan dengan tinggi 200-300 meter sejak pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita.
Badan Geologi pun merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam wilayah radius 2 km dari pusat erupsi gunung. Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi ancaman guguran atau longsoran lava dari bagian timur, selatan, tenggara, dan barat puncak.