Jumat 10 May 2024 22:45 WIB

Pentingnya Platform Bersama bagi Badan Pemeriksa untuk Menghadapi Isu Global

Wakil Ketua BPK sebut platform akan jadi pondasi tentukan peran SAI dalam negara

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menekankan perlunya platform yang jelas bagi badan pemeriksa atau Supreme Audit Institutions (SAI) untuk menghadapi isu global. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua BPK Hendra Susanto yang hadir dalam pertemuan perdana SAI negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di Seoul Korea pada 7 - 9 Mei 2024.
Foto: dok BPK
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menekankan perlunya platform yang jelas bagi badan pemeriksa atau Supreme Audit Institutions (SAI) untuk menghadapi isu global. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua BPK Hendra Susanto yang hadir dalam pertemuan perdana SAI negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di Seoul Korea pada 7 - 9 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menekankan perlunya platform yang jelas bagi badan pemeriksa atau Supreme Audit Institutions (SAI) untuk menghadapi isu global. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua BPK Hendra Susanto yang hadir dalam pertemuan perdana SAI negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di Seoul Korea pada 7 - 9 Mei 2024. 

"Platform tersebut akan menjadi pondasi untuk memberikan peran yang jelas dan kontribusi SAI Negara Anggota MIKTA kepada Komunitas MIKTA dan komunitas terkait lainnya," ucap Hendra Susanto.

Ketua Board of Audit and Inspection (BAI) Korea, Jaehae Choe, dalam pembukaan acara menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas dukungan terhadap inisiatif pembentukan MIKTA SAIs. Choe berharap pertemuan dapat mempererat solidaritas di antara SAI anggota utamanya dalam menghadapi isu global. 

Pertemuan SAIs mendiskusikan dua aspek penting, yaitu SAI’s Preparedness for Future Risks dan Direction and Challenges of SAIs Innovation. Pertemuan SAI Negara MIKTA diikuti oleh badan pemeriksa dari Indonesia (BPK), Korea, Turkiye, dan Australia.

Pertemuan dimaksud membahas Role of MIKTA SAIs Meeting and Way Forward, SAI

Preparedness for Future Risks, dan Direction and Challenges of SAI’s Innovation. Untuk memperkaya pembahasan tersebut, pertemuan MIKTA SAIs menghadirkan narasumber dan ahli bidang Peran MIKTA dan Tantangan Global, Dr. Hyunjin Choi, Professor dari Kyunghaee University; Artificial Intelligence (AI), Soonmin Bae, PhD, Head of AI2XL Research Institute and Director of Responsible AI Center di KT; dan climate change Dr. Taeyong Jung, Professor Yonsei University.

Pertemuan MIKTA SAIs tersebut bermanfaat bagi peningkatan kapasitas BPK, khususnya pada kesiapan menghadapi risiko masa depan dan pengembangan inovasi, serta penguatan dukungan dan kerja sama internasional.

Hasil pembahasan pertemuan MIKTA SAIs tersebut akan dibawa pada pertemuan Pimpinan SAI NegaraNegara MIKTA pada pertemuan berikutnya, diantaranya pada pertemuan Pimpinan SAIs Negara-Negara G20, yaitu SAI20 Summit, 15-18 Juni 2024 di Brazil. Forum kerja sama MIKTA pertama kali digagas pada pertemuan informal Menteri Luar Negeri G20 di Los Cabos, Meksiko, pada Februari 2012. Pada 2013, MIKTA resmi berdiri setelah berlangsungnya pertemuan pertama MIKTA Foreign Ministers’s Meeting di sela Sesi ke-68 Sidang Majelis Umum PBB.

Sebagai forum ‘middle power’, MIKTA berperan sebagai ‘consensus maker’ dan ‘bridge builder’ antara negara-negara berkembang dan maju. Pada rangkaian kegiatan forum MIKTA ini, Wakil Ketua BPK Hendra Susanto juga melakukan bilateral meeting dengan Chair of BAI Commisioner untuk penguatan kapasitas pemeriksaan pada kedua badan pemeriksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement