REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin telah memberi sinyal untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam kepemimpinan periode 2024--2029 lewat pertemuan Muhaimin Iskandar dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun, PKB belum mau berterus terang untuk berkoalisi.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengonfirmasi tidak adanya pembahasan mengenai bergabungnya PKB ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dalam pertemuan tersebut. Pertemuan itu hanya berupa agenda penyampaian delapan agenda PKB yang bisa menjadi masukan untuk Prabowo dalam menjalankan pemerintahan nantinya.
"Belum sampai ke sana (PKB gabung pemerintahan). Jadi hari ini PKB mentradisikan kompetisi tidak boleh kemudian bercerai. Tapi kompetisi harus diakhiri dengan silaturahmi yang baik, dan Alhamdulillah siang ini terjadi. Pilpres sudah selesai. Soal koalisi di dalam atau di luar nanti diputuskan," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Jazilul mengatakan, PKB telah mempercayai Prabowo sebagai Presiden terpilih dan layak untuk mendapatkan titipan amanah dari PKB. Sehingga penyerahan delapan agenda PKB itu belum kepercayaan pada Prabowo.
"Itu saja (pembahasannya), sampai di situ. Belum bicara di luar atau di dalam pemerintahan. Namun dalam sejarah jelas PKB dan gerindra punya visi yg sama dan punya pengalaman dalam kerja sama. Baik di legislatif maupun di tempat lain," jelasnya.
Prabowo diketahui memenuhi undangan PKB dan bertemu dengan Muhaimin Iskandar, usai penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden RI 2024--2029, Rabu (24/4/2024) siang.
Usai pertemuan yang berlangsung dari sekira pukul 14.00--15.20 WIB itu, Cak Imin dan Prabowo kompak enggan menjawab pertanyaan awak media mengenai koalisi dalam pemerintahan baru.
Meski begitu, dalam momen konferensi pers, Cak Imin menyampaikan ingin terus bekerja sama dengan Partai Gerindra. Serta ingin berkontribusi dalam membangun bangsa.
Lantas, menanggapi Cak Imin, Prabowo pun menyebut menerima pernyataan keinginan PKB untuk terus bekerjasama. Menurutnya, hubungan dengan PKB tetap hangat meskipun dalam Pilpres 2024 berada di posisi atau kubu yang berseberangan.