Rabu 24 Apr 2024 14:00 WIB

Indonesia Angkat Pendekatan Budaya Lokal Soal Tata Kelola Air di WWF

Sebagai tuan rumah WWF, Indonesia berkesempatan mengembangkan tata air.

Perserta Kick off Meeting 10th World Water Forum. berfoto dii Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Foto: Dok Republika
Perserta Kick off Meeting 10th World Water Forum. berfoto dii Jakarta, Rabu (15/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa Indonesia akan mengangkat pendekatan budaya lokal dalam tata kelola air saat World Water Forum 2024.

“Keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat global. Praktik baik yang melibatkan seluruh stakeholder ini membuktikan bahwa Indonesia mampu memimpin dunia dalam menghadapi krisis air,” ujar Endra di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Tata kelola air melalui praktek-praktek kearifan lokal yang dilakukan di banyak daerah di Indonesia, kata Endra, memberikan optimisme bahwa keputusan nyata akan diambil pemimpin dunia di World Water Forum ke-10 pada 18—25 April 2024 di Bali.

Endra yang juga Wakil Ketua I Sekretariat Nasional Penyelenggara 10th World Water Forum mengatakan bahwa para pemimpin dunia dapat mengulik banyak hal menarik dari Indonesia, khususnya terkait menyelesaikan masalah tata kelola air.

Misalnya, kata dia, sistem Subak di Bali yang sudah diakui oleh UNESCO dalam tata kelola irigasi melalui kearifan lokal, Danau Bratan, serta Taman Hutan Rakyat (tahura) yang memperlihatkan betapa pentingnya mangrove dalam mendukung pengelolaan air.

“Ini semua menjadi contoh baik yang bisa langsung disaksikan oleh para pemimpin dan delegasi dunia,” kata Endra.

World Water Forum ke-10 diharapkan menjadi momentum untuk membangun kolaborasi antarnegara dalam mengatasi persoalan air. Menurut dia, aksi kolaboratif dapat menyatukan modalitas dan meningkatkan kapasitas untuk menghadapi segala tantangan terkait air.

Maka dari itu, Pemerintah Indonesia mendorong keterlibatan pemimpin negara, parlemen, menteri, pemimpin daerah, dan otoritas pengelola air dalam World Water Forum nanti. Kerja sama global sangat penting untuk memperkuat political will untuk mengatasi masalah air.

Endra menegaskan, Indonesia siap untuk mengambil peran aktif dalam mengimplementasikan dan memantau kemajuan dari kesepakatan di dalam forum.

Sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, Indonesia berkesempatan untuk memimpin perubahan dengan mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

“Indonesia akan memperkenalkan inisiatif dan inovasi yang telah dilakukan di bidang pengelolaan air. Ini termasuk pemanfaatan teknologi untuk efisiensi air dalam berbagai sektor seperti pertanian, pertambangan, industri dan pengelolaan daerah aliran sungai, serta strategi adaptasi dan mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi,” ucap Endra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement