Selasa 26 Mar 2024 22:03 WIB

Pemprov DKI Jakarta Bangun Lima Polder Antisipasi Banjir yang Masih Sering Terjadi

Selain membangun polder, Pemprov DKI Jakarta juga merevitalisasi pompa stasioner.

Rep: Bayu Adji P / Red: Andri Saubani
Kendaraan menerobos genangan air yang merendam di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jumat (22/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengumumkan, terjadi banjir di sebelas ruas jalan Jakarta. Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta semalam juga mengakibatkan di Jalan Boulevard Raya tersebut terendam dengan ketinggian 20 cm.
Foto:

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Provinsi DKI Jakarta menyoroti kesiapan Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan. Kesiapan yang tidak matang dinilai bisa menyebabkan bencana, salah satunya adalah banjir.

Ketua Fraksi PSI Jakarta William Aditya Sarana mengatakan, terdapat dua hal yang harus menjadi prioritas utama untuk meminimalisir potensi banjir di DKI Jakarta. Pertama, adalah selalu melakukan pengecekan terkait kondisi tanggul-tanggul di Jakarta.

“Kemarin di Kramat Jati dan beberapa hari lalu di Tol Bandara banjir terjadi karena tanggul jebol, akhirnya menimbulkan genangan parah di jalan. Ini harusnya bisa dicegah bila pemprov proaktif mengecek tanggul-tanggul tersebut sebelumnya,” kata dia, Selasa (26/3/2024).

Selain mengecek tanggul, William juga meminta Pemprov DKI Jakarta untuk selalu menyiagakan pompa air di seluruh wilayah DKI Jakarta. Penyiagaan itu dilakukan setidaknya sampai siklon tropis yang saat ini terjadi berlalu

“Pompa air juga harus dalam kondisi prima dan siap dinyalakan, bahkan ketika hujan baru saja turun. Jangan dinyalakan ketika sudah banjir, itu sudah telat,” kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya menemukan fakta bahwa dua dari tiga unit pompa air di Kapuk Muara sempat tidak berfungsi. Ahlasil, pihaknya meminta Pemprov DKI Jakarta untuk segera melakukan pengecekan dan memastikan pompa tersebut dapat berfungsi dengan baik. 

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Nugraharyadi memastikan bahwa kabar jebolnya tanggul HEK adalah tidak benar. Menurut dia, luapan air tersebut terjadi bukan karena tanggul Kali Baru yang jebol, melainkan karena pimpasan air yang meluap di titik yang sedang ada pengerjaan pembangunan tanggul.

 

"Dipastikan bahwa tidak ada tanggul di HEK yang jebol. Air tersebut berasal dari banjir kiriman dari Bogor usai hujan deras pada Ahad (24/3/2024)," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin (25/3/2024).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement